HOT...!!!!!!!!!!

abg

Didit mulai menjilat memekku dari bagian pinggir ahhhh

“Pijitin badan mama, Roy. Pegal rasanya…” kata mama sambil tengkurap. Andre semangat mendengar erangan Bi Eha yang begitu merangsang. Sambil terus mengemot puting susunya, jemarinya mulai berani mempermainkan bibir kemaluan Bi Eha. Terasa hangat dan sedikit basah. Dicoba-cobanya menusuk celah di antara bibir itu. Terdengar Bi Eha melenguh. Andre meneruskan tusukannya. Cairan yang mulai rembes di daerah itu membuat jari Andre mudah melesak ke dalam dan terus semakin dalam. Dia menampakkan mukanya yang langsung memerah. Ehh.. Tahu-tahu tangannya cepat meraih dan mencubit lenganku. Sesungguhnya aku tak begitu heran. Sebagai lelaki yang rata-rata orang bilang ‘tampan, simpatik, seksi’ dengan posturku yang jangkung dan macho macam Reynaldi bintang iklan dan sinetron itu, aku sering ketemu perempuan macam ibu ini. Yang tanpa sungkan dan malu memang berharap aku memberikannya perhatian khusus. “Aaakkhh..” desis si Nita setelah saya dorong burung saya pelan-pelan. “Kok dilewat sih, Roy?” protes mama sambil menggoyangkan pantatnya.

Maka mendengar Linda bicara begitu terus dipertegas oleh Mbak Wina, aku semakin bernafsu aja, aku terus mencium, menjilat, mengecup, mengelus tubuh mereka berdua, karena aku ingin mereka benar-benar puas dan orgasme berjali-kali. Dan tibalah saatnya yang aku nanti-nantikan, aku mencoba memasukkan penisku ke vagina meraka berdua, yang pertama aku masukin vaginanya Linda, sebab dari tadi dia yang paling ingin vaginanya dientotin. “Ya udah, kita pindah aja ke kamar Tante. Disana ada TV-nya. VCD juga ada, jadi kamu mijatnya kan bisa sambil nonton”, lalu Tante menarik tanganku menuju lantai atas ke kamarnya. Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu. Ada dua email dari cowo yang pengen banget ngajak ngentot.. Lha kok enak? Hehehe.. Sorry guys, meskipun gue lagi gatel gue bukan perek ye.. So ask me nicely, jadi temen yang enak, ngertiin gue, trus siapa tau gue suka. Itu aja kalo laki gue nyetujuin, dan most likely gak bakal disetujuin Ku kocok lebih cepat lagi, sementara tangan kananku menarik celana dalamku ke bawah, biar Mama melihat kedua biji kontolku yang bergerak ke sana ke sini seirama kocokanku pada batang kontolku. Tangannya mulai semakin keatas paha bagian dalam, hingga tangannya menyentuh CD g-string ku. Jari tengahnya mencoba bermain diatas CD g-string ku.

Tak terasa sudah dua puluh hari lamanya Ivan seorang diri menunggui Arif yang sedang dirawat dirumah sakit. Sampai akhirnya pada hari yang kesebelas, ibunya yang baru datang dari luar kota menjenguk Arif. Saat itu kondisi Arif sudah sedikit membaik, dia sudah mulai bisa bicara. Karena sudah ada Tante Melly, ibunya yang menunggunya, maka Arif meminta Ivan untuk mengabarkan tentang kondisinya yang lagi sakit pada Poppy, pacarnya. Sambil tersenyum penuh arti, Mirna menjawab, “ hari Mas, baru berangkat tadi pagi. Ngomong-ngomong saya juga sudah hari ini nggak liat Mbak Jenny, kemana ya Mas..?” “Eh Jay.. apaan.. sich kamu.. kan malu.. akh.. ah..” kudengar suara Sari halus. Karena merasa masing-masing sudah memegang ‘barang’, kami tidak bicara banyak lagi. Saya langsung mengulum bibir Mirna yang memang lembut sekali dan basah serta penuh gairah. Dan tampaknya, Mirna yang sudah setengah jalan, langsung memasukkan tangannya ke dalam celana saya, tepat memegang ‘burung’ saya yang maha besar itu kata istri saya sih. “Sayang ibu tak mau melihat tokoku. Tetapi saya suka telah ketemu ibu yang cantik. Sesungguhnya saya pengin sedikit bersenang-senang”, dia mengucapkan kata terakhir yang bagiku penuh arti. Kembali kutangkap tangannya,

“Aku sudah enggak tahan sekali dari tadi lihat Kak Shelly dientot sama penisnya Dewa, sepertinya nikmat dan enak sekali?” katanya memohon agar Kak Hanny melepaskan oralnya di dalam vaginanya. Ternyata yang “dipelonco”, bukan hanya Tante Rissa. Kesempatan berikutnya giliran Tante Yola yang diperlakukan sama. Dan gilanya Tante Rissa setelah lemas dipelonco tadi seperti tidak ada apa-apa saja. Wanita itu kembali bernafsu ikut ngerjain Tante Yola. Uhh.. wanita berkulit hitam itu betul-betul meronta seperti kesetanan. Apalagi ketika tali berbutir digetarkan di dalam vaginanya. Ranjang Tante Irene sampai goyang-goyang tak karuan. Malamnya sekitar pukul ... Dari kamar tante terdengar suara panggilan. “Enghss.., enghh.., terusshhin.., engshh”, Tante Betty semakin merasa terbang di awang-awang. Gerakan Randy membuat vaginanya terasa sangat nikmat. Jilatan lidah Susan pada putingnya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Cumbuan kedua ponakannya memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah tertahan belasan tahun. Tubuhnya pun ikut maju-mundur seiring dengan gerakan Randy. Ia pun semakin mempererat pelukannya pada Randy. Gerakan maju-mundur Randy diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Tante Betty. Aktivitas ini membuat ia merasa ada sesuatu yang mendesak. Tante Betty semakin mempercepat goyangannya. Ia memeluk Randy sangat erat sambil terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Tante Betty menegang dan vaginanya berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Ia merasa tubuhnya hancur berkeping-keping dalam kenikmatan. “Keluar apa, Tante?”. “Anu Mas.., dia kontraktor di sebuah perusahaan penambangan gitu,” jawab Imel ogah-ogahan.

Pekerjaannya dilanjutkan oleh Imel. Tanpa berbasa-basi, Imel langsung menduduki ‘Mr. Penny’ saya, dan mulai melakukan gerak maju mundur, nikmat sekali. Sambil Imel terus mengerjai ‘Mr. Penny’ saya, saya meremas-remas toketnya. Setelah itu, kami pindah tempat. Saya berbaring di karpet, dengan Imel masih menduduki si ‘Adik’, kali ini dia membelakangi saya. Revi yang hanya diam melihat aksi kami, saya suruh mendekat ke arah saya. Asti kemudian maju ke samping kanan Dian. Dia lalu menjilati leher Dian bersamaan dengan Winny yang juga menjilati leher Dian dari samping kiri Dian. Keduanya secara bersamaan pula menghisap payudara Dian. Asti menghisap payudara kanan Dian dan Winny menghisap payudara kiri Dian. Sedangkan Kiky masih menghisap vagina Dian dengan lidahnya dan Hanna dari belakang Dian menggesekkan kedua payudaranya ke punggung Dian. Kami saling pandang penuh makna. Pandangan yang mengartikan kesepakatan untuk berbuat apa saja tanpa batas. Matanya nampak ‘binal’ seperti perempuan yang mendambakan untuk dipuaskan. Adakah suaminya tak mampu memberikannya? Aku pikir tak usah bertanya. Kalau memang mau ya, lakukan saja apa yang ku mau. Dan aku yakin sesungguhnya ibu ini telah mengundangku. Sangat bodoh kalau aku tak tahu dan merespon undangannya. Aku harus cari akal. Kami tak lagi bisa konsentrasi makan. Aku cukup lama melayani Tante Yola karena aku kurang begitu bergairah dengannya. Hampir satu jam penisku baru mulai berdenyut tanda sperma akan keluar. Dan di belakang Tante Yola, Tante Rissa sudah bersiap untuk memacu birahi denganku. Di tengah desisan-nya Mama melenguh ketika ujung kontolku menyentuh memeknya. Di tariknya tanganku ke dalam. Mama kemudian duduk di bibir bak mandi dan kemudian mengangkang-kan pahanya. Ku himpitkan badanku ke tubuh Mama, wajahku ku susupkan dicelah kedua bukit payudaranya. BLESS.. Waktu itu hari aku tidak masuk kuliah. Aku diam di rumah bersama mama dan tante Rina. Pagi itu, jam , kulihat mama baru selesai mandi. Mama keluar dari kamar mandi memakai handuk menutupi dada dan setengah pahanya yang putih mulus. Mama berusia tahun. Sangat cantik.

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

Dan tidak lama Mama pun berjongkok, lalu tersenyum. Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya. “Dasar kamu tuh ya yang kegatelan. Tapi kamu masih kuat kan?” Temanku, Aku dan Istriku Namun aku tetap tak mau memasukkan semua penisku kedalam vaginanya, aku hanya memainkan penisku di depan saja dia mengerang dan terus mengerang menikmati goyangan penisku di vaginanya. “Sony belum punya pacar Tante, masih single man gicu..?” kata saya. Tante Sofi berlalu masuk kamar, kuperhatikan ia dari belakang. Uhh, bodinya betul-betul bikin deg-degan, atau mungkin karena saya baru saja nonton BF yah?

Dia menampakkan mukanya yang langsung memerah. Ehh.. Tahu-tahu tangannya cepat meraih dan mencubit lenganku. Sesungguhnya aku tak begitu heran. Sebagai lelaki yang rata-rata orang bilang ‘tampan, simpatik, seksi’ dengan posturku yang jangkung dan macho macam Reynaldi bintang iklan dan sinetron itu, aku sering ketemu perempuan macam ibu ini. Yang tanpa sungkan dan malu memang berharap aku memberikannya perhatian khusus. “Crot.. crot..” maniku menyemprot beberapa kali, terasa penuh vaginanya dengan maniku dan cairannya. Kami akhiri ronde pertama ini dengan klimaks bareng dan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Satu untukku dan tiga untuk Mamah. Malam pun tiba, aku seperti biasa ada di rumah sambil menyaksikan tontonan TV. Tiba-tiba pintu samping ada yang mengetuk dan kubuka, ternyata Tante Anna membawa makanan buatku. Dengan senyumnya aku ditawari makan lalu aku diciumnya, namun tangan tante Anna kembali menggerayangi penisku. Aku terangsang tapi niatku untuk bersetubuh lagi dengannya tertunda karena aku ada janji dengan teman. Akupun semakin berani, BH-nya kutarik ke atas dan woowww.., kedua buah dada itu membuat mataku benar-benar jelalatan. Kini posisi Tante Amy menghadapku. Lagi-lagi dipegang penisku dan dimasukkan ke liang vaginanya. Nah.., ini baru membuatku merasa enak karena aku dapat dengan leluasa mengulum putingnya dan mengusap-usap bulu halus betis biji timunnya. Goyang sana goyang sini, sekarang dengan kekuatanku kuangkat tubuh Tante Amy dengan posisi berdiri. Kunaik-turunkan dan kurebahkan di sofa tubuhnya. Kutaruh kaki indah ini di bahuku, kuhujani Tante Amy dengan gesekan-gesekan tajam. Dalam hal ini dia mulai merasa tidak tahan sama sekali, kakinya yang melingkar di bahuku semakin kencang menjepitku. Dia mengerang kenikmatan mencapai klimaks orgasme. “Ran.., ngmhhnghh.., udah dong.., sshh”, ucap Susan ketika sekilas kesadarannya datang. Namun Randy sudak asyik dengan aktivitas birahinya. Lidahnya mempermainkan puting susu sepupunya dengan penuh perasaan. Mata Susan terpejam dan tangannya membelai kepala Randy, merasakan kenikmatan jilatan-jilatannya. “Kayak suara yang lagi enak…” ujar tante Rina lagi. “Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.

“Aah, nggak Tante lagi main komputer”, jawabku sekenanya. Dengan susah payah kucoba untuk menembus pertahanannya. Tapi selalu saja gagal. Akhirnya dengan bantuan Bik Suti, peniskupun berhasil masuk juga. Kodorong pelan-pelan agar tidak terlepas dari jalurnya. Perlahan kokocok penisku. Bik Suti cuma bisa merem-melek menerima serangan dariku. Tangannya meremas-remas payudaranya sendiri yang masih terbungkus bajunya. Posted by Jasmine Filed in Setengah Baya Kupeluk dari belakang tubuh yang terbalut dengan peluh, terasa nikmat sekali. Akhirnya malam ini Citra kewalahan setelah mengalami orgasme sampai lima kali hingga aku telat bangun pagi untuk jogging sambil melihat tubuh indah Tante Amy lari pagi di Minggu yang cerah ini. “Bisa tante.. aku siap kok?” jawabku. Lama aku dibuatnya terlena dalam kemelut yang dibuatnya. Hingga tante itu mulai menuruni lekuk tubuhku sampai pada selangkanganku dan membuka celanaku. Sesaat kemudian seluruh pakaianku sudah terlepas dan apa yang terjadi ternyata penisku dimasukkan ke mulutnya. Aku merasa sangat tegang dan memang baru pertama kali aku mengalami hal seperti ini. Dengan lembut dan penuh penghayatan, penisku dipegangnya, kadang dijilatnya kadang dihisapnya namun juga kadang digigitnya hingga sampai pada buah zakarku juga di kulumnya. Bless.. Bblleess.. Bblleess..

“Iya, Den.” Mamaku di Taman Bunga “Bisa tante.. aku siap kok?” jawabku. Tubuh Andre berguncang keras merasakan nikmatnya cumbuan yang begitu lihai. Apalagi saat lidah Bi Eha mempermainkan biji pelernya, kemudian melata-lata ke sekujur batang kemaluannya. Andre merasakan bagian bawah perutnya berkedut-kedut akibat jilatan itu. Bahkan saking enaknya, Andre merasa tak sanggup lagi menahan desakan yang akan menyembur dari ujung moncong kemaluannya. Bi Eha rupanya merasakan hal itu. Ia tak menginginkannya. Dengan cepat ia melepaskan kulumannya dan langsung memencet pangkal batang kemaluan Andre sehingga tidak langsung menyembur. “Kan belum dijilat Tante, masa mau udahan” tangan kiriku berusaha mendorong tangan Didit yang masih berada disekitar ketiak dan pinggiran tetekku. Nafas Tante Lina terengah-engah menahan nafsu. Seperti kesetanan aku langsung membuka CD-nya dan lalu kuciumi. Sekarang Tante Lina sudah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu. Lalu dengan pelan-pelan kumasukkan jariku untuk menerobos liang kemaluannya yang sudah basah itu. Aku tahu tanteku pasti juga sudah mulai terangsang dilihat dari bahasa tubuhnya.. Aku tidak lagi memijat tapi kuelus terus pahanya.. Dan pelan-pelan kunaikkan tanganku dan kuselipkan ke celana tanteku.. Tidak ada reaksi sama sekali dari tanteku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kontolku. Akhirnya Didit mulai menjilat memekku dari bagian pinggir. Tanganku menarik kepalanya semakin dalam terbenam di selangkanganku. Sesekali mulutnya menyedot-nyedot bagian dalam memekku. “Sabar ya Ko Indra sayang..”

“Anu apa.., ah kamu ini ada-ada saja, kenapa..”, matanya semakin terarah pada selangkanganku, bangsat aku lupa pakai celana dalam. Pantas Tante Sofi tahu kalau penisku tegang. “Kamu belum pernah kenal cewek yah”. Jemari lentik Mama masih saja memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan Mama tak mau lepas dari situ. Nita Teman Istriku “Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante Wike. “Cindy kamu dimana..?”

1 komentar:

herizal alwi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.