HOT...!!!!!!!!!!

abg

air maniku membasahi seluruh tangan siswi SMU bandung

nih toket seger banget seh... Dengan wajah merah karena jengah, aku bangkit dan ngacir ke gudang belakang. Di tengah kegelapan ku buka resluiting jensku dan mulai mengocok kontolku. “Ini.. Mama lagi ngomongin bisnis sama Jack. Gimana? Udah segeran?” kehitaman. Aku hanya bisa berkata lirih , “Oh, Mama, tetek Mama benar-benar hot!!”. Saya dan Dodi anak sulung Jeany sudah jam main playstation. Saat itu sudah jam ., Dodi sudah mau tidur sementara Jeany masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati. Kelar main PS dengan Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya lihat Jeany sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Jeany saat itu, dengen baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran b menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.

“Makasih dit,” sambil menghembuskan asap rokok. Dini meremas-remas payudaranya sendiri. Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya. Ajie… Tante Puas Atas Layananmu “Mei”, kataku, “Betapa beruntungnya aku yang berkulit gelap ini bisa menikmati tubuhmu bahenol, seksi, putih dan mulus seorang wanita Cina.” “Ada apa, Di?”, Tante Sofi memandangku dengan alis berkerut. Mama tiba-tiba berkata, “Ton, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum manis. Nopember ,

Tante Meri yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Lisa. Tnganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Lisa dan mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas. “Hayo, celananya kenapa tu”dia berbisik waktu gue masuk kekamar mandi. “Aahh enak sekali tante.. Aahh.. Ahh..” Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh Tante Lina untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante Lina menbelai-belai rambutku. Bulan itu adalah bulan Januari , usiaku pada saat itu baru tahun dan tepat pada bulan Januari tanggal aku genap tahun. Di sini aku mengkisahkan hal sangat nyata yang terjadi dalam diriku. Malam itu malam Jum’at, cuaca sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan sangat deras dengan diikuti angin kencang. kata si Ita sambil narikin jembutnya Candra yang nongol terus dari pinggiran CD. Kaget juga aku mendengar permintaannya, dan baru kuingat cerita dia yang suka mendominasi pacarnya tadi. Karena sayangku padanya sembari penasaran juga, langsung kuiyakan.

Sambil mengocok-ngocok penis saya, Mirna berkata, “Vina nggak boleh, nanti diomelin sama Om Vito, mendingan Vina duduk di bangku ya, ngeliat Mami sama Om Vito main dokter-dokteran.” “Mas Luki….Rina hampir nih….lagi dong jilatin….tanggung dikit lagi Mas…aduh tega ya….”Rina mengharap gue bertindak. Beberapa kemudian aku mulai menghisap dan menjilat vaginanya dan clitorisnya sampai dia benar-benar mau klimaks dan setelah dia bilang dia mau klimaks, kumasukan penisku ke dalam vaginanya lagi dan bless. Setelah beberapa lama, aku sepertinya mau keluar dan karena aku nggak bisa tahan kenikmatan ini makanya aku langsung saja, “Ya sudah, semua lelaki memang pengin menyendiri khan? Bisa bebas menyantap yang ‘enak-enak’?” “Ii.. Iyah.. kak.., Tapi kok enak banget sih? terusin aja Kak Dewa.. Vagina poppy rasanya ada yang mengganjal dan rasanya hangat dan berdenyut-denyut,” katanya. Kupercepat gerakan kontolku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong.. “Perkawinanku diambang kehancuran karena kerasnya mertuaku menuntut kehadiran cucu-cucu untuk mewarisi peninggalan Papanya Om Jhon. Sebenarnya jujur kukatakan Om Jhony nggak mau pisah denganku, apapun yang terjadi. Malah pernah diluar kewajarannya sebagai seorang Suami dan kepala Rumah Tangga, Om Jhony pernah memintaku untuk membuat Bayi tabung.” cerita Tante Amy tidak seratus persen kuperhatikan, karena aku lebih tertarik melihat betis biji timun Tante Ami dan pahanya tersingkap karena terangkat saat duduk di sofa. “Tapi.. barusan nga.. ngapain?” tanyanya lagi karena tak pernah menyangka anak majikannya berani berbuat seperti itu padanya.

“Nanti kamu tahu sendiri, deh” tangannya meraih penisku di antara pahanya, kakinya ditekuk hingga badanku terjepit diantaranya. Pelan sekali ibu jari dan telunjuknya menempelkan kepala penisku di bibir kemaluannya. “Ndy, kamu mau kan kalau di kantor kita tetep bersikap wajar layaknya atasan sama bawahan ya. Tapi kalo diluar aku mau kamu bersikap seperti suamiku ya”, katanya tersenyum manja. “Terserah deh..” Jawabku, lalu aku berdiri diantara kepalanya, kemudian pelan-pelan aku jongkok di atas wajahnya, kurasakan vaginaku menyentuh hidungnya. Ajie menekan pinggulku sehingga hidungnya amblas ke dalam vaginaku, aku tak peduli, kugosok-gosok vaginaku di sana, dan sensasinya luar biasa, kemudian lidahnya mulai menjulur lalu menjilati lubang pantatku lagi, sementara aku sudah tidak tahan.

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

“Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup bibirku. Atas inisiatifku kami bertukar posisi, gaya . Jilatan lidahnya semakin sensasional dengan menulur hingga ke pangkal kemaluanku. Dua buah bijiku diseruputnya Bener-bener enak. Gantian aku merangkai kenikmatan buat Bu Melly, kusibakkan rambut-rambut halus yang tertata rapi dan kusentuh labia mayoranya dengan ujung lidah. Dia menggeliat. Tanpa kuberi kesempatan untuk berpikir, kujilati semua susdut vaginanya, itilnya kugigit-gigit. Sekitar lima belas belas menit berlalu, tanpa melepaskan kemaluan Ivan dari lubang vaginanya, Poppy memutar tubuhnya. Kini posisi Poppy berhadapan dengan Ivan. Sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya, Poppy membungkukkan tubuhnya, mendekatkan mulutnya kemulut Ivan lalu melumat mulut teman pacarnya itu. Lalu aku memakai komputer di ruang kerjanya dan mengakses situs porno. Dan terus terang tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar wanita setengah baya bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali berukuran sekitar cm karena aku sudah terangsang sekali. Tanpa kusadari, tahu-tahu tante Lina masuk menyelonong begitu saja tanpa mengetuk pintu. Saking kagetnya aku tidak sempat lagi menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Lina sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang hingga langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis. “Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali. “Surprise, nah ketauan ya enggak ngajak - ngajak kita”suara Ce temennya Candra teriak bareng.

Akhirnya aku tumpahkan ke dalam lobang vaginanya dan sebagian lagi kuberikan sama Kak Hanny dan Shelly. “Ahh.. Gangguan ya sayaanngg…” sambil kembali tangannya mengelusi batang kontolku. “Bik Suti mau ga maen sama Anton?” tanyaku mencoba untuk merangsangnya. Silvi menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat. Sedangkan aku pun tidak kalah hebohnya dalam berteriak, “Maa.. memek.. nya.. e..naak..!” “Kamu terangsang yah, Di, lihat film ini?” Beberapa saat kami berdua terdiam.

“Aahh.. aku dulu dong..”, seru Tante Irene. Dini menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata, “Boleh nggak yang seperti di TV Mas?” “Ya sudah deh.. Kita terusin aja yuk,” katanya sambil melepaskan handuknya. “Sshh bajingan kamu Ditt..” Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya dengan rakus maniku itu. Dijilatnya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja tegar meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, Mamaku menggosok-gosokkan penisku di vaginanya. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina Mama, penisku mulai mengeras kembali. Digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang peranakannya. Dengan sedikit gerakan menekan, penisku perlahan masuk setengahnya ke vagina Mama. Kurasa ini sudah mentok, karena beberapa kali Mama coba untuk menekan lebih keras lagi agar penisku dapat masuk semua, tapi keluar kembali setelah menatap ujung rahimnya. “Ah masa sih?” tanyanya. “Saya naksir ibu. Dan kalau ibu suka saya pengin ngajak ibu tidur”. Sebelum ini, terutama ketika bertugas pagi hari, tidak pernah sekalipun Ibu Winantu memanggil saya dan teman-teman yang lain dengan sebutan “Dik”, apalagi memanggilnya sambil tersenyum. Mimpi apa saya ini?

Begitulah pesan yang tertulis di e-mail, oh ya mungkin pembaca bertanya-tanya kok bisa aku dapat e-mail begitu? Jadi begini ceritanya, beberapa bulan lalu aku buka groups di yahoo tentang curhat gratis. Nah di groups itulah aku biasa ngasih pendapat atau jalan keluaR atau sekedar teman ngobrol, bahkan terkadang menjadi pendengar yang baik. Meskipun begitu, aku tak pernah minta bayaran. “Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna. Tanpa perubahan ekspresi, Mama dengan tenang menggenggam batang kontolku dan meremas ujung nya, cairan maniku keluar lagi membasahi telapak tangannya. Di sela sela kenikmatan yang kurasakan aku hanya bisa menatap ke bawah, air maniku membasahi seluruh tangan dan lengan Mama, beberapa semprotan jatuh ke pangkal paha Mama. Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dengan gerakan pantatku. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagu aku akan orgasme. Begini kisahnya…, Hari minggu keluargaku mengadakan acara temu kangen di Malang. Seluruh anggota keluarga hadir dalam acara itu, kira-kira ada keluarga. Ada hal yang paling kugemari dalam acara itu, yaitu acara perkenalan tiap keluarga. “Ouch.., uhh. Mas antar aku ke puncak sanggama buat sanguku pisah tiga minggu denganmu..!” permohonan Citra memang selalu begitu setiap bersetubuh. Dengan sigap segera kubalik tubuhku, sehingga kini Mama berada dibawah. Tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat. Mendapat serangan yang tiba-tiba itu Mamaku menjerit-jerit kesakitan. Meskipun vagina Mama udah becek banget, tapi tetap saja terasa seret untuk penisku.

Posisi dudukku dengan Mamanya berseberangan di sofa antara meja kaca. Gila!, aku nggak nyangka Mamanya sexy banget.. Sebagai gambaran buat para pembaca, umurnya kira-kira tahun, wajahnya cantik keibuan, kulitnya putih bersih dengan rambut ikal sebahu, postur tubuhnya ideal tidak terlalu gemuk. Ukuran payudaranya kira-kira B, bentuknya bulat pula. Enak banget nih kalo diisep, pikirku. “Tante juga Didi.., Didi.., Didi sayaangg, oohh.., keluaar samaan sayaang ooh” kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar, ada sebentuk energi yang maha dahsyat berjalan cepat melalui tubuhku mengarah ke bawah perut dan, “Craat.., cratt.., craatt.., cratt”, entah berapa kali penisku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim Tante Sofi yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras. Tangan Tante Sofi meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri. Matanya terpejam seperti merasakan sesuatu yang sangat hebat. “Emm Borry, ukuran penis kamu berapa sih..?” “Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe” Akhirnya aku merasakan kehanyutan sanubari saat bibir cina muda ini nyosor menyedoti bibirku. Ludahku dan ludahnya saling berganti. Rasa dahaga syahwatku tersalurkan oleh aliran ludahnya yang berpindah ke mulutku. Genjotan legit kontol tauke ke lubang memekku yang semakin mencepat membuat lumatan kami semakin intens. Dan ketika tiba-tiba cina muda ini menarik bibirnya lepas dari bibirku, aku berteriak kecewa.. “Ayo keluar.” sambungnya kemudian. Panggil saja aku Ade, panggilan sehari-hari meski aku bukan anak bontot. Aku murid SMU kelas . Aku tinggal di sebuah perumahan di Jakarta. Daerahnya mirip-mirip di PI deh, tapi bukan perumahan “or-kay” kok. Sekitar beberapa bulan lalu, rumah kontrakan kosong di sebelah kiri rumahku ditempati oleh keluarga baru. Awalnya mereka jarang kelihatan, namun sekitardua minggu kemudian mereka sudah cepat akrab dengan tetangga–tetangga sekitar. Ternyata penghuninya seorang wanita dengan perkiraanku umurnya baru -an, anak perempuannya dan seorang PRT. Nama lengkapnya aku tidak tahu, namun nama panggilannya Tante Yana. Anaknya bernama Anita, sepantaran denganku, siswi SMU kelas . Ternyata Tante Yana adalah janda seorang bulekalau tidak salah, asal Perancis. Sikapnya friendly, gampang diajak ngobrol. Tapi, yang paling utama adalah penampilannya yang “mengundang”. Rambutnya ikal di bawah telinga. Kulitnya coklat muda. Bodinya tidak langsing tapi kalau dilihat terus, malah jadi seksi. Payudaranya juga besar. Taksiranku sekitar -an.

Tidak ada komentar: