HOT...!!!!!!!!!!

abg

keluar masuknya siUcok dan kadang-kadang sampai mentok di ujung memeknya..ahhh

Jam 9.00 malem Aku terbangun, perutku teras laper banget kulihat Laura pasih pules banget kekecup bibirnya pelan, matanya terbuka, Yo… ada apa sayang…serrrrr kalimat itu langsung membuat siUcok bangun lagi dan Laura yang kebetulan tangannya menyentuh siUcok bergumam si Ucok udah mualai bangun lagi tuh.Kulumat bibirnya dan sibalasnya kecupan ringan.Laura," Yo keluar sebentar beli nasi ya, iapun mengangguk. Akupun bangun mengambil pakaian kulihat ia mulai mau tidur lagi, akupun pergi keluar mencari nasi Padang.Baru saja aku melangkahkan kaki masuk dan akan memesan nasi ada yang berteriak memanggil, "Yo….Yono…. sini oi sebentar, kucari sumber suara itu dan kudapati rombongan teman-teman dari kota Jump Bee (masih daerah sumatra) mereka mengontrak rumah tidak jauh dari rumahku.Hanya saja mereka itu anak-anak ajaib yang hidupnya seperti Batman, tidur disiang hari keluyuran mencari mangsa di malam hari, aku sering di ajak oleh mereka tapi tidak pernah kuturuti, karena melihat gaya hidup mereka yang serabutan padahal kami sama-sama masih kuliah, takut mengganggu kuliahku, jawabku memberialasan jika mereka mengajakku untuk berlayar.Tapi kali ini lain sekali, kudekati rombongan yang lagi makan tersebut, dan kutegur orang yang paling akrab denganku, Roto namanya, "To, sebentar To, "aku ada perlu sama ente, ada yang ingin aku tanyakan sebentar dan ini urusan yang sangat penting yang tidak dapat ditunda-tunda. Anak-anak yang lain pada berhenti makan dan memandang aneh kepadaku.Entar dulu, "Yo, sikit lagi.Ok…..urusan dunia ape urusan akherat heeee !!!!!Ayolah sebentar ini urusan dunia, "Roto bergesas berdiri dan kami menuju meja yang kosong.Ake ceritakan pengalamanku dengan Laura sambil malu-malu, "Ia tertawa sangat keras dan terbahak-bahak, orang yang pada makan memperhatikan kami berdua dengan heran.Yo, "dulu aku sering ngajak kamu untuk menjari pengalaman tapi ente selalu menganggap enteng masalah ini, Ok "sekarang gua ajarin inti-intinya saja selanjutnya terselah dikau bisa menjalankannya tidak, maka dengan waktu yang tidak lama aku menerima pelajaran singkat dan cepat.Kalian ngomongin apa sih kayak penting banget dan rahasia, sehingga harus memisahkan diri dari rombongan, tanya, Diki? penasaran sambil mendekat.Ah enggak terlalu penting tapi harus dibicarakan secara pribadi, jawabku singkat. Aku pun membeli nasi dan segera pamit pada mereka.Laura, "makan yok, mumpung nasinya masih panas, aku mencari Laura di kamar.Ya, "tarok aja di meja jawabnya singkat, ternyata ia lagi mandi sambil bersenandung. Akupun menghayalkan bentuk tubuhnya yang aduhai kulitnya yang halus, toket nya yang kencang, memeknya, jembutnya yang rindang, nafsuku bangkit dengan cepat.Laura, "tok-tok kuketuk pintu kamar mandi, buka ,"Yo udah kebelet ingin pipis, kamarmandi belakang enggak ada air pintaku.Begitu, pintu tebuka kulihat tubuhnya penuh dengan sabun, kupandangi tubuhnya dengan nafsu, akupun lupa pada nasi yang kubeli.Yo, "halo Yo jangan ngelamun katanya mau pipis.Kudekati tubuhnya, "ahh enggak jadi jawabku singkat, kutarik tubuhnya masuk dalam pelukanku, "Yo, buka dulu dong bajunya.Secepat kilat, semua pakaianku tertanggalkan semua.Kutarik lagi tubuhnya, kulumat bibir bawahnya dengan halus dan pelan-pelan, kujulurkan lidahku masuk kedalam mulutnya, ia membalas permainan lidahku dengan dengan menggigit lidahku pelan, tangan kiriku bermain di toketnya, kutarik-tarik putting susunya, kuputar-putar kekiri dan kekanan, sementara tangan kanan meraba tengkuknya, ia kembali merintih, kudorongkan tubuhnya kedinding, kutekan siUcok yang sudah mengencang kearah memeknya, siUcokku terselip di antara selangkangnnya, ia merintih…ahhh….sssshhhhh….ahhhh…. ,tangannya memelukku lebih erat lagi," Yo, tadi dari mana sih, kanyaknya ada yang berbeda dari Yo, yang tadi, tanyanya?, aku diam saja tapi gerakan siUcok,tangan dan bibirku kadang kepercepat kadang kepelankan kadang antara kena dan tidak, ia benar-benar sangat terangsang dengan permainanku sekali ini.Kusiram tubuhnya dengan air untuk menghilangkan sabun didirinya, kepalaku kuturunkan ke toketnya dan kulumat susu kirinya, tanganku meremas-remas yang kanan, kugigit putingnya susunya,kuisap-isap….ahhhh…..shhhhh….Uaaaahhhh….aahhhhhh……kupindahkan tangan kananku kebawah dan kuraba memeknya yang sudah mulai terasa basah dan berlendir, mulutku pindah ke toket sebelah kanan dan kugigit lagi putting susunya, sementara tangan kiriku menggantikan posisi mulutku yang tadi mengisap toket kirinya, permainan kali ini memang berbeda dari yang pertama, aku tidak terburu-buru untuk mencapai kepuasan tetapi berusaha menikmati setiap gerakan yang keciptakan.Tangan kanan ku semakin lincah bermain-main di memeknya dan kumasukkan jari ku kememeknya yang sudah becek, " Yo sakittttt…..ahhhh… sakitttt…..,"kuturunkan kepalaku menjilati perutnya, kumaikan lidahku di lubang pusernya……ahhhh….assshhh…. geli….Yo...Tangannya meraih kepalaku dan mengacak-acak rambutku.Kepalaku semakin semakin kebawah dan mulai menciumi daerah selangkangnnya…ahhhhh…..sshhhhh…ahhhhh….kukangkangkan kakinya memeknya yang basah dan berlendir dengan perasaan jijik kujilat memeknya seperti ajaran, "Roto……ahhhhhh…shhhhh…..ahhhh…..ahhh…eeehhhhh… Yo, "jangan jijik ia berusaha menjauhkan wajahku dari memeknya tapi dengan sedikit paksaan tetap saja kujilati memeknya "Yo….Yo….. Yoooo… ahhhh….ssshhhh….ahhh…. ia menggoyang-goyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan, rambutku semakin di buat awut-awut oleh "Laura, ditekannya kepalaku lebih kedalam ……ahhhhh……sshhhhhh…enakkkkkkk….ahhhhh ….emmmmemm…….ahhhhhhhhh…….tiba-tiba gerakan pinggulnya semakin cepat……ahhhhh…..Yo…….aahhhhhh…… Laura….. keluarrrrrr……Yoo, tubuhnya tiba-tiba menegang dan bersamaan dengan tubuhnya melemas dari memeknya keluar cairan putih yang sangat banyak.Aku berdiri dan langsung merangkul tubuhnya yang sudah lemas.Yo, "siUcok belum keluarya tanyanya…..kutuntun tangannya ke siUcok dan dikocok-kocoknya siUcok, sebentar saja siUcok sudah berdiri dengan sangat menantang.Kuambil handuk dan kukeringkan tubuh Laura, kutarik tangannya menuju kamar, kurebahkan tubuhnya di kasur, kulemat lagi bibirnya yang renum, tanganku pun kembali bermain-main di memeknya, matanya kembali terpejam, menikmati permainan tanganku.Yo, "Laura istirahat dulu, tapi permintaan itu kutepis dengan hisapan dan permainan lidah yang menawan dibibirnya, kurasakan Laura mulai terangsang, memeknya mulai berlendir kembali.Laura," siUcok jangan didiamkan saja, iapun meraih siUcok dan mulai mengocak-ngocakkannya, siUcok berdiri dengan sangat hebatnya, memek Laura semakin bancir dengan lendir akibat permainan tanganku.Laura, "siUcok dimasukinnya !!!Yo, "Laura masih perawan, Laura takut hamil !!!!Enggak, "nanti kalau keluarnya enggak didalem menyakinkannya.Laura, boleh ya, "Yo masukin tanyaku lagi? Laura diam sesaat, tidak segera menjawab tetapi kurasakan kedua kakinya digeser membuka. Karena tidak ada jawaban, kulebarkan lagi selangkangannya sehingga memeknya nampak menyeruak lalu kupegang batang siUcokku dan kuarahkan ke lobang memek Laura yang sudah basah serta pelan-pelan kutekankan kelobangnya.Kepala siUcok masuk, "Aduhhh, Yo sakit….kucabut kembali siUcok… bibirku kembali melumat bibr Laura dengan rakusnya bersamaan dengan itu kuusakan suUcoh Untuk menerobos memk Laura, ternyata siUcok susah untuk menemukan itu lobang, kurasakan siUcok di pegang oleh Laura dan dituntunya ke arah Lobong memeknya rupanya ia pun ingin merasakan nikmatnya siUcok yang bermain di dalam memeknya.Walaupun memek Laura sudah penuh dengan cairannya, kurasakan masuknya siUcok kedalam memek Laura susahnya bukan main sehingga kuperhatikan wajah Laura seperti menahan rasa sakit dan terpaksa tekanan siUcokku kutahan sebentar dan kutarik sedikit keatas kutekan lagi sedikit.Melihat wajahnya sudah biasa dan kurasakan tangan Laura yang berada dipungungku menekan pelan-pelan, lalu kembali siUcokku kutekan lebih kedalam lagi pelan-pelanAduh Yo, masih sakit kutahan kembali gerakan siUcok, kulihat mimik mukanya mulai tenang kembali, kutekan kembali siUcok dan mentok, Laura meringis menahan sakit sehingga akupun merasa iba.Kutarik siUcok pelan-pelan kutekan kembali, Laura pun masih menahan sakit di memeknya, lama-lama mukanya mualai biasa dan kesempatan itu kupergunakan, secepatnya siUcok kutekan kedalam Creeet aduh ," Yo sakiiittttt…….. sambil menahan pinggulku aku merasa siUcok telah merobek selapu daranya, kutekan terus sampai mentok dan kudiamkan tanpa gerakan, Kuraih tangan kiri dan kanannya kedua tangan kami sudah bertautan dan kuarahaka keatas kepala kami, kucium bibirnya, kupingnya, hidunggnya, kutarik pelan siUcok dan kubenamkan kembali, ia masih merasa sakit, kuulangi sampai kurasakan pinggulnya bergoyang, secara pelan-pelan, kuikuti dengan menari siUcok agak keluar, kutekan kembali dengan pelan …ahhhhhhh….ahhhhhhhh…..emmmmmmm…..Yo …. Tekan lagi, " Yo, akupun mengikuti irama gerakan pinggul dari Laura, gerakannya semakin cepat, kudiamkan siUcok sesaat, Yo,"Tekannnnnnnn jangan didiamkan, pleas Yoooooo…… kusumpal Mulutnya dengan bibirku emmmm……ahhhhhhh…..Tiba-tiba Laura menaikkan kakinya keatas pinggulku aku merasa siUcok seperti diurut-urut, aku yakin sebentar lagi ia pasti akan mencapai organism, gerakan pinggulnya semakin ganas aaahhhhh…sshhhhhhh……aaaaahhhh ……. Aku merasakan hentakan kakii Laura memintaku menekan lebih dalam, tiba-tiba cengkraman tangannya pada tanganku menguat dan kurasakan ada sesatu yang mengalir dengan hangat di memeknya Laura, ia orgasem yang kedua kalinya, tubuhnya lemas.Yo. "stop dulu, istirahat dulu YoKutatap wajahnya yang manis, memancarkan keletihan dan kepuasan, kukecup sekali bibirnya, kulepaskan cengkraman tanganku pada tangannya, kutarik siUcok perlahan-lahan keatas seolah-olah inginku cabut, ketika hanya tinggal kepalanya yang terbenam kutekankan lagi siUcok, tanganku meremas-remas kedua susunya, kutarik-tarik dan kuputar-putar putting susunya.Yo,"Laura capekkkk, stop duluPermohonan itu tidak kuhiraukan, "Yo……….ahhhhhh…..ahhhhhhh……… pleas "Yo, istirahat dulu sebentarrrrr, kulihat kepalanya kekiri dan kekanan sementara matanya terpejam-pejam, kupercepat kocokan keluar masuk siUcok di memeknya dan akibat sangat terasanya gesekan gesekan di memeknya yang terasa sempit itu, membuatku nggak sadar berdesah .sssssshhhhh ssssssshhhh . enaaaaak aaaaasss .aaaaaacccrhhhhh.., sedangkan Laura mulai terangsang memeknya akibat keluar masuknya siUcok dan kadang-kadang sampai mentok di ujung memeknya, gerakan pinggulnya mulaiteras lagi, semakin-cepat dan nggak teratur serta kuku jari tangannya mencengkeram kuat di pinggangku sambil sering kudengar rintihan Yoo… . teruuuuus……. Yoooo….enaaaaak….Yoooo….. aaaaahhhhh……. Sssshhhhh……enaaaak…..ahhhhhhh. Tidak terlalu lama kemudian gerakan pinggul Laura semakin menggila dan aku merasa siUcok seperti dipijit-pijit, pelukan dan cengkeraman kukunya semakin sering dan nafasnya juga sudah semakin cepat dan tiba-tiba Laura berteriakYooooo…..Ammmmpppunnn Ahhhhhhhhh…….Akuuuu……….. ngaaaak……….kuaaaat……….AhhhhhMendengar rintihannya aku semakin bernafsu makin kupercepat gerakan siUcok sampai terdengan suara cepret….ceplok…ceplok……dimemeknya karena begitu banyak lendir yang ada.Yooooo……Akuuuuuu……….sekaraaaaang ..aduuuh .keluaaaaaaaar .aaaaaacccrhhhhhh, sabarrrrr sedikkitttt…..lagiiiiii…Yoooo……Jugaaaa keluaaarrrrrr……badannya seperti kejang kejang, dan kubantu orgasme Laura dengan memeluknya kuat-kuat serta kupercepat kocokan keluar masuk siUcok.Aduh, " udah doonggg, enggak kuat laggggiiLaura, "Yo Jugggggga………maauuuuu…… ahhhhhhhhhhhh…. Kujabut cepat-cepat siUcok dari memeknya, akupun terkulai lemas, kuperhatikan kearah memeknya kulihat di sprei ada bercak darah, Laura betul-betul masih perawan dan malam ini aku sahabatnya telah merenggutnya.Laura, aku berbisik ditelinganya, "hemmmm ia bergumam, Laura puas tanyaku sambil mencium pipinya, iapun hanya diam saja tapi dari rona mukanya aku tahu ia sangat puas atas permainan kami malam ini, kulihat ia menitikkan air matanya.Laura,"aku memanggilnya.Laura, "menyesal tanyaku?Yoo, "Laura sayang sama kamu, Laura cinta sama kamu, iapun mengecup pipiku dengan mesra dan kamipun tidur dengan bahagia.Setelah kejadian itu aku pun resmi berpacaran dengan Laura, dan seminggu tiga kali kami mengarungi lautan asmara, sehingga membuatku yang membutuhkan kehadiran tubuhnya, namun kini hal ltu hanya tinggal kenangan semata yang tidak dapat kulupakan seumur hidupku.

nikmatnya setubuhi perawan abg smu jogja

Pagi hari didaerah ini, seperti biasa terlihat pemandangan anak-anak sekolah entah itu anak SD, SMP ataupun SMU (tambahan informasi dari Blogger: sejak tahun 1997, istilah SMA [Sekolah Menengah Atas / Senior High School] diubah menjadi SMU atau Sekolah Menengah Umum), berjajar di beberapa tempat di sepanjang jalan yang kulalui sambil menunggu angkutan umum yang akan mereka naiki untuk kesekolah mereka masing2. Karena angkutan umum sangat terbatas, biasanya mereka melambai lambaikan tangannya dan mencoba menyetop kendaraan2 yang lewat untuk mendapatkan tumpangan. Kadang2 ada juga kendaraan truk ataupun pick-up yang berhenti dan berbaik hati memberikan tumpangan, sedangkan kendaraan lainnya jarang mau berhenti, karena yang melambai-lambaikan tangannya berkelompok dan berjumlah puluhan.Suatu hari Senen di bulan Oktober 2006, aku keluar dari rumah agak telat yaitu jam 06.45 pagi. Kuperhatikan anak2 sekolah yang biasanya ramai di sepanjang jalan itu mulai agak sepi, mungkin mereka sudah mendapatkan kendaraan2 ke sekolahnya masing2. Saat perjalananku mencapai ujung desa Bedulan ( tempat ini pasti dikenal oleh semua orang karena sering terjadi tawuran antar desa sampai saat ini ), kulihat ada seorang anak sekolah perempuan yang melambai-lambaikan tangannya. Setelah kulihat dibelakangku tidak ada kendaraan lain, aku mengambil kesimpulan kalau anak sekolah itu berusaha mendapatkan tumpangan dariku dan karena dia seorang diri disekitar situ maka segera kuhentikan kendaraanku serta kubuka kacanya sambil kutanyakan, mau kemana dik ? Kulihat anak sekolah itu agak cemas dan segera menjawab pertanyaanku, Paaaak boleh saya ikut sampai di SMA --------- (Maaf, nama sekolahnya terpaksa Blogger hapus), dari tadi kendaraan umum penuh terus dan saya takut terlambat ? dengan wajah yang penuh harap. Yaaa…OK lah….naik cepat kataku. Terima kasih paaak…katanya sambil membuka pintu mobilku.Jarak dari sini sampai di sekolahnya kira2 10 Km dan selama perjalanan kuselingi dengan pertanyaan2 ringan, sehingga aku tahu kalau dia itu duduk di kelas 3 SMU di --------- dan bernama War--- (maaf, namanya disamarkan oleh Blogger). Tinggi badannya kira2 155 cm, warna kulitnya bisa dibilang agak hitam bersih dan tidak cantik tapi manis dan menarik untuk dilihat, entah apanya yang menarik, mungkin karena matanya agak sayu. Penampilan nya sangat sederhana tanpa make-up, maklum saja perempuan tinggal di desa dan katanya orang tuanya adalah seorang petani.Tidak terlalu lama, kendaraanku sudah sampai di daerah --------- dan War--- segera memberikan aba2..Ooom……sekolah saya ada di depan itu, katanya sambil jarinya menunjuk satu arah di kanan jalan. Kuhentikan kendaraanku di depan sekolahnya dan sambil menyalamiku War--- mengucapkan terima kasih. Sambil turun dari mobil, War--- masih sempat bertanya..Oooom….besok pagi saya boleh ikut lagi..nggak Oom, lumayan Oom….bisa naik mobil bagus kesekolah dan sekalian menghemat ongkos…boleh yaa..Oom ? Aku tidak segera menjawab pertanyaan itu, tapi kupandangi wajahnya, lalu kujawab…boleh boleh saja War--- ikut Oom, tapi jangan bergerombol ikutnya yaaa. Enggak deh Oom, saya cuma sendiri saja kok selama ini.Setiap pagi sewaktu aku mencapai desa itu, War--- sudah ada dipinggir jalan dan melambaikan tangannya untuk menghentikan mobilku. Dalam setiap perjalanan dia makin lama makin banyak bercerita soal keluarganya, kehidupannya di desa, teman2 sekolahnya dan dia juga sudah punya pacar di sekolahnya. Ketika kutanya apakah pacarnya tidak marah kalau setiap hari naik mobil orang, War--- bilang tidak apa2 tapi tanpa ada penjelasan apapun, sepertinya dia enggan menceritakan lebih jauh soal pacarnya. War--- juga cerita bahwa selama ini dia tidak pernah kemana-mana, kecuali pernah dua kali di ajak pacarnya piknik ke daerah wisata di Kuningan.Seminggu kemudian di hari Jum’at, waktu War--- akan naik dimobilku kulihat wajahnya sedih dan matanya bengkak seperti habis menangis dan War--- duduk tanpa banyak bicara. Karena penasaran, kusapa dia, War---….., habis nangis yaaaa…, kenapa…..? coba War--- ceritakan….siapa tahu Oom bisa membantu. War--- tetap membisu dan sedikit gelisah. Lama dia diam saja dan aku juga nggak mau mengganggunya dengan pertanyaan2, tetapi kemudian dia berkata…Oom, saya habis ribut dengan Bapak dan Ibu, lalu dia diam lagi. Kalau War--- percaya pada Oom, tolong coba ceritakan masalahnya apa, siapa tahu Oom bisa membantu, kataku tetapi War--- saja tetap membisu. Ketika mobilku sudah mendekati sekolahnya, tiba2 War--- berkata, Oom…boleh nggak War--- minta waktu sedikit buat bicara disini, mumpung masih belum sampai di sekolah. Mendengar permintaannya itu, segera saja kuhentikan mobilku dipinggir jalan dan kira2 jaraknya masih 2 Km dari sekolahnya.Ada apa War…? Kataku. War--- tetap diam dan sepertinya ada keraguan untuk memulai berbicara. Ayoo..lah War (sebenarnya pengarang penuliskan tiga harus terakhir dari namanya, tapi terpaksa oleh Blogger diganti jadi 3 huruf terdepan), jangan takut atau ragu…ada apa sebenarnya, tanyaku lagi. Begini….Oom, kata War---, lalu dia menceritakan bahwa tadi malam dia minta uang kepada orang tuanya untuk membayar uang sekolahnya yang sudah tiga bulan belum dibayar dan hari ini adalah hari terakhir dia harus membayar, karena kalau tidak dia tidak boleh mengikuti ulangan2. Orang tuanya ternyata tidak mempunyai uang sama sekali, padahal uang sekolah yang harus dibayar itu sebesar 80 ribu rupiah. Alasan orang tua nya karena panen padi yang diharapkan telah punah karena hujan yang terus menerus. Dan katanya lagi orang tuanya menyuruh dia berhenti sekolah karena tidak mampu lagi untuk membayar uang sekolah dan mau dikawinkan dengan tetangganya.Aku tetap diam untuk mendengarkan cerita nya sampai selesai dan karena War--- juga terus diam, lalu kutanya…..teruskan cerita mu sampai selesai War. Dia tidak segera menjawab tapi yang kulihat airmatanya terlihat menggenang dan sambil mengusap air matanya dia berkata…Oom, sebetulnya masih banyak yang ingin War--- ceritakan, tapi saya takut nanti Oom terlambat kekantornya dan War--- juga harus ke sekolah, serta lanjutnya lagi… kalau Oom ada waktu dan tidak keberatan, saya ingin pergi dengan Oom supaya saya bisa menceritakan semua masalah pribadi saya. Setelah diam sejenak, lalu War--- berkata lagi…Oom, kalau ada dan tidak keberatan, saya mau pinjam uang Oom 80 ribu untuk membayar uang sekolah dan saya janji akan mengembalikan setelah saya dapat dari orang tua saya.Mendengar cerita War--- walaupun belum seluruhnya, hatiku terasa tersayat dan segera kurogoh dompetku dan kuambilkan uang 200 ribu dan segera kuberikan padanya. Lho Oom, kok banyak benar…..saya takut tidak dapat mengembalikannya, katanya sambil menarik tangannya sebelum uang dari tanganku dipegangnya. War---….ambilah…nggak apa apa kok, sisanya boleh kamu belikan buku2 atau apa saja….., saya yakin War--- membutuhkannya dan segera kupegang tangannya sambil meletakkan uang itu ditangannya dan sambil kukatakan…War---…ini nggak usah kamu beritahukan kepada siapa2, juga jangan kepada orang tuamu….dan…War--- nggak perlu mengembalikannya.Belum selesai aku menyelesaikan kata2ku, tiba2 saja dari tempat duduknya dia maju dan mencium pipi kiriku sambil berkata…..terima kasih banyak Oom…, Oom..sudah banyak menolong saya. Aku jadi sangat terkesiap dan berdebar…bukan karena mendapat ciuman di pipiku, tapi karena tangan kiriku tersentuh buah dadanya yang terasa sangat empuk sehingga tidak terasa kontolku menjadi tegang dan sementara War--- masih mencium pipiku, kugunakan tangan kananku untuk membelai rambutnya dan kucium hidungnya.Ayoo…War…sudah lama kita disini, nanti kamu terlambat sekolahnya. War--- tidak menjawab tapi kulihat dikedua matanya masih tergenang air matanya.Ketika sudah sampai didepan sekolah nya sambil membuka pintu mobil, War--- berkata..Oom.., terima kasih yaaa..ooom dan kapan Oom ada waktu untuk mendengar cerita War---. Kalau besok gimana…?, kataku. Boleh….oom, jawabnya cepat. Lho..besok kan masih hari Sabtu dan War--- kan harus sekolah, jawabku. Sekali-kali mbolos kan nggak apa apa Oom…hari Sabtu kan pelajarannya tidak begitu padat dan kurang penting, kata War---. Oklah…kalau begitu…War, kita ketemu besok pagi ditempat biasa kamu menunggu.Dalam perjalanan ke kantor setelah War--- turun, masalah War--- terasa mengganggu pikiranku sehingga tidak terasa aku sudah sampai dikantor.Sebelum pulang kantor, aku izin untuk tidak masuk besok Sabtu pada Boss ku dengan alasan akan mengurus persoalan keluarga di Kuningan. Demikian juga waktu malamnya kukatakan pada Istriku kalau aku harus ke Jakarta untuk urusan kantor dan kalau selesainya telat terpaksa harus nginap dan pulang pada hari Minggu.Besok paginya dengan berbekal 1 stel pakaian yang telah disiapkan oleh Istriku, aku berangkat dan sampai di tempat yang biasa, kulihat War--- tetap memakai baju seragam sekolahnya. Setelah dia naik ke mobil, kembali kulihat matanya tetap seperti habis menangis. Lalu kutanya…War…habis perang lagi yaaaa…?, soal apa lagi….?. Oom, ceritanya nanti saja deh….katanya agak malas. Kita mau kemana Oom…? Tanyanya.Lho…..terserah War--- saja….Oom sih ikut saja. Oom….saya kepingin ketempat yang agak sepi dan nggak ada orang lain…., jadi kalau kalau War--- nangis, nggak ada yang melihatnya kecuali Oom. Sambil memutar mobilku kembali ke arah Cirebon, aku berpikir sejenak mau ke tempat mana yang sesuai dengan permintaan War---, dan segera teringat kalau di pinggiran kota Cirebon yang kearah Kuningan ada sebuah lapangan Golf dan Cottage CPN. Segera saja kukatakan padanya..War---….tempat yang sesuai dengan keinginanmu itu kayaknya agak susah, tapi……bagaimana kalau kita ke CPN saja..? Dimana itu Oom dan tempat apaan…?tanya War---. Aku jadi agak susah menjelaskannya, tapi kujawab saja…tempatnya sih nggak jauh yaitu sedikit diluar Cirebon dan…..begini saja deh..War…, kita kesana dulu dan kalau War--- kurang setuju dengan tempatnya, kita cari tempat lain lagi. Setelah sampai ditempat dan mendaftar di receptionist dan memesan minuman ringan serta mengambil kunci kamarnya, segera aku kembali ke mobil dan kutanyakan pada War---…gimana War….kamu mau disini..? lihat saja tempatnya sepi ( maklum saja masih pagi-pagi. Receptionist nya saja seperti terheran-heran, sepertinya berfikir kok ada tamu pagi2 sekali dan nomor mobilnya bukan dari luar kota ).Setelah mobil kuparkir didepan kamar, sebelum turun kutanya dia kembali…War…gimana…mau disini ? atau mau cari tempat lain ? War--- tidak segera menjawab pertanyaanku, tapi dia ikut turun dari mobil dan mengikutiku kearah pintu kamar motel. Segera setelah sampai didalam, dia langsung duduk di tempat tidur sambil memperhatikan seluruh ruangan. Karena kulihat dia tetap diam saja, aku jadi merasa tidak enak dan segera kudekati dia yang masih tetap duduk di pinggiran tempat tidur dan sambil agak berlutut, kucium keningnya beberapa saat dan tiba2 saja War--- memelukku dan terdengar tangisan lirih sambil terisak-isak. Sambil masih memelukku, kuangkat berdiri dari duduknya dan kuelus-elus rambutnya, sambil kucium pipinya serta kukatakan, War---…..coba tenangkan dirimu…..dan ceritakan semua masalah mu pada Oom….., siapa tahu Oom bisa membantumu dalam memecahkan masalahmu itu. War--- masih saja memelukku tapi senggukan tangisnya mulai mereda. Beberapa saat kemudian kubimbing dia kearah tempat tidur dan perlahan kuterlentangkan War--- ditempat tidur dan kurangkulkan tangan kiriku di bahunya dan kupandangi wajahnya, sambil kukatakan….War---…cobalah ceritakan masalahmu itu…..dan biar Oom bisa mengetahui permasalahanmu itu.War--- tetap diam saja dan memejamkan matanya, tapi tak lama kemudian, sambil menyeka airmatanya dia membuka matanya dan memandang kearahku yang jaraknya antara wajahnya dan wajahku sangat dekat sekali.Oom….., katanya seperti akan memulai bercerita, tapi lalu dia diam lagi. War…..,kataku sambil kucium pipinya dan kuusap usapkan jari2 tangan kananku dirambutnya….cerita lah.Lalu War--- mulai bercerita dan dia menceritakan secara panjang lebar soal kehidupan keluarganya yang miskin, dia anak pertama dari 3 bersaudara, tentang pacarnya di sekolah tapi lain kelas yang sudah 2 tahun pacaran dan sekarang sudah meninggalkan dia karena mendapatkan pacar baru di kelasnya dan dia juga menceritakan kalau orang tuanya sudah menjodohkan dengan tetangga nya yang sudah punya istri dan anak, tapi kaya dan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah War--- dan dia harus segera berhenti dari sekolahnya karena akan dikawinkan pada bulan Maret akan datang. War--- katanya kepingin sekolah dulu dan belum pingin kawin, apalagi kawin dengan orang yang sudah punya Istri dan anak. War--- punya keinginan mau lari dari rumahnya, tapi tidak tahu mau kemana. War--- juga menceritakan bahwa sebetulnya dia masih cinta kepada kawan sekolahnya itu, apalagi dia sudah terlanjur pernah tidur bersama sewaktu piknik ke Kuningan dulu, walaupun katanya dia tidak yakin kalau punyanya pacarnya itu sudah masuk ke memeknya apa belum, karena belum apa2 sudah keluar katanya.Jadi….gimana..Oom…, apa yang harus saya perbuat dengan masalah ini, katanya setelah menyelesaikan ceritanya. War---……., kataku sambil kembali kuelus-elus rambutnya dan kucium pipinya didekat bibirnya…..War---….masalahmu kok begitu rumit, terutama persoalan lamaran tetanggamu itu. Begini saja War…..sebaiknya kamu minta kepada orangtua mu untuk menunda perkawinan itu sampai kamu selesai sekolah. Bilang saja…kalau ujian SMA mu hanya tinggal beberapa bulan lagi. Katakan lagi….sayang kalau biaya yang telah dikeluarkan selama hampir tiga tahun di SMA harus hilang percuma tanpa mendapatkan Ijasah. War….sewaktu kamu mengatakan ini semua, jangan pakai emosi, katakan dengan lemah lembut, mudah2an saja orangtuamu mau mengerti dan mengundurkan perjodohanmu dengan tetanggamu itu.Kalau orangtuamu setuju, jadi kamu bisa konsentrasi untuk menyelesaikan sekolahmu dan yang lainnya bisa dipikirkan kemudian. Setelah selesai memberikan saran ini, lalu kembali kucium pipinya seraya kutanya…War…..bagaimana pendapatmu dengan saran oom ini ?Seraya saja War--- bangkit dari tidurnya dan memelukku erat2 sambil menciumi pipiku dan berkata..Ooom….terima kasih…atas saran oom ini…belum terpikir oleh saya sebelumnya hal ini….Oom sangat baik terhadap War---….entah bagaimana caranya saya membalas kebaikan Oom, dan terasa airmatanya menetes dipipiku.Setelah diam sesaat, kembali kurebahkan badan War--- terlentang dan kulihat dari matanya yang tertutup itu sisa airmatanya dan segera kucium kedua matanya dan sedikit demi sedikit cimmanku kuturunkan kehidungnya dan terus turun kepipi kirinya, setelah itu kugeser ciumanku mendekati bibirnya. Karena War--- masih tetap diam dan tidak menolak, keberanianku semakin bertambah dan secara perlahan lahan kugeser ciumanku kearah bibirnya, dan tiba2 saja War--- menerkam dan memelukku serta mencari bibirku dengan matanya yang masih tertutup. Aku berciuman cukup lama dan sesekali lidahku kujulurkan kedalam mulutnya dan War--- mengisapnya. Sambil tetap berciuman, kurebahkan badan nya lagi dan tangan kananku segera kuletakkan tepat diatas buah dadanya yang terasa sangat kenyal dan sedikit kuremas. Karena tidak ada reaksi yang berlebihan serta War--- bukan saja mencium bibirku tapi seluruh wajahku, maka satu-satu kancing baju SMU nya berhasil kulepas dan ketika kusingkap bajunya, tersembul dua bukit yang halus tertutup Bh putih tipis dan ukurannya tidak terlalu besar. Ketika kucoba membuka baju sekolahnya dari tangan kanannya, War--- kelihatannya tetap diam dan malah membantu dengan membengkokkan tangannya. Setelah berhasil melepas baju dari tangan kanannya, segera kucari kaitan Bhnya dibelakang dan dengan mudah kutemukan serta kulepaskan kaitannya, sementara itu kami masih tetap berciuman, kadang dibibir dan sesekali diseluruh wajah bergantian. Bhnya pun dengan mudah kulepas dari tangan kanannya dan ketika kusingkap Bhnya, tersembul buah dada War--- yang ukurannya tidak terlalu besar tapi menantang dan dengan putting susunya berwarna kecoklatan. Dan dengan tidak sabar dan sambil meremas pelan tetek kanannya, kuturunkan wajahku menyelusuri leher dan terus kebawah dan sesampainya di teteknya, kujilati tetek War--- yang menantang itu dan sesekali kuhisap puting teteknya, sementara War--- meremas remas rambutku seraya terdengar suara lirih ….aaaaahhhh….aaaaaahh…. Oooomm….sssssshhhh….aaaahhh. Aku paling tidak tahan kalau mendengar suara lirih seperti ini, serta merta kontolku semakin tegang dan kugunakan kesempatan ini sambil tetap menjilati dan menghisap tetek War---, kugunakan tangan kananku untuk menelusuri bagian bawah badan War---. Ketika sampai di celana dalamnya serta kuelus elus memeknya, terasa sekali ada bagian Cd yang basah. Sambil masih tetap menjilati tetek War---, kugunakan jari tanganku menyusup masuk dari samping Cdnya untuk mencari bibir memek nya dan ketika dapat dan kuelus, badan War--- terasa menggelinjang dan membukakan kakinya serta kembali terdengar aaaaahhh…..ssssshhhh……ssssshhh…. aaaaahhh. Aku jadi semakin penasaran saja mendengar suara War--- mengerang lirih seperti itu. Segera kulepas tanganku yang ada di memeknya dan sekarang kugunakan untuk mencari kancing atau apapun yang ada di Rok sekolahnya untuk segera kulepas. Untung saja rok sekolah yang dipakai adalah rok standard yaitu ada kaitan sekaligus resleting, sehingga dengan mudah kutemukan dan kubuka kaitan dan resletingnya, sehingga roknya menjadi longgar dibadan War---.Lalu perlahan lahan kuturunkan badanku serta ciumanku menelusuri perut War--- seraya tanganku berusaha menurunkan rok nya. Roknya yang sudah longgar itu dengan mudah ku turunkan ke arah kakinya dan kuperhatikan War--- mengenakan Cd warna merah muda dan kulihat juga memeknya yang menggunung didalam Cdnya.Badan War--- menggelinjang saat ciumanku menelusuri perut dan pada saat ciumanku mencapai Cd diatas gunungan memeknya itu, gelinjang badan War--- semakin keras dan pantatnya seakan diangkat serta tetap kudengar suaranya yang lirih sambil meremas-remas rambutku agak keras serta sesekali memanggil ..sssssssshhhh… aaaaahh….. sssshhht….. ooom….. aaaahhhh. Sambil kujilati lipatan pahanya, kuturunkan Cd nya perlahan-lahan dan setelah setengahnya terbuka, kuperhatikan memek War--- masih belum banyak ditumbuhi bulu sehingga terlihat jelas belahan memeknya dan basah. Setelah berhasil melepas Cd nya dari kedua kaki War--- yang masih menjulur di lantai, kuposisikan badanku diantara kedua paha War--- sambil merenggangkan kedua pahanya. Dengan pelan pelan kujulurkan lidahku dan kujilati belahan memek nya yang agak terbuka akibat pahanya kubuka agak lebar. Bersamaan dengan jilatanku itu, tiba2 War--- bangun dari tidurnya dan berkata Jaaa…ngaaan…Ooom, sambil mencoba mengangkat kepalaku dengan kedua tangannya.Karena takut War--- akan marah, maka dengan terpaksa aku bangkit dan kupeluk War--- serta berusaha menidurkannya lagi sambil kucium bibirnya untuk menenangkan dirinya. War--- tidak memberikan komentar apa apa, tapi kami kembali berciuman dan War--- sepertinya lebih bernafsu dari sebelumnya dan lebih agresif menciumi seluruh wajahku. Sementara itu tanganku kugunakan untuk melepas baju dan Bh War--- yang sebelah dan yang tadi belum sempat kulepas, War--- sepertinya mendiamkan saja, malah sepertinya membantuku dengan memiringkan badannya agar bajunya mudah kulepas. Sambil tetap berciuman, sekarang aku berusaha untuk melepas baju dan celanaku sendiri. Setelah aku berhasil melepas semua pakaianku termasuk Cdku, lalu dengan harap harap cemas karena aku takut War--- akan menolaknya, aku menempatkan diriku yang tadinya selalu disamping kiri atau kanan badan War---, sekarang aku naik diatas badan War---. Perkiraanku ternyata salah, setelah aku ada di atas badan War---, ternyata dia malah memelukkan kedua tangannya di punggungku sambil sesekali menekan nekan. Dalam posisi begini, terasa kontolku agak sakit karena tertindih diantara badanku dan paha War---. Karena tidak tahan, segera kuangkat kaki kananku untuk mencari posisi yang enak, tapi bersamaan dengan kakiku terangkat, kurasakan War--- malah merenggangkan kedua kakinya agak lebar, tentu saja kesempatan ini tidak kusia2kan, segera saja kutaruh kedua kakiku di bagian tengah kedua kakinya yang dilebarkan itu dan sekarang terasa kontolku berada di atas memek War---. War--- masih memelukkan kedua tangannya di punggungku dan meciumi seluruh wajahku.Sambil masih tetap kujilat dan ciumi selluruh wajahnya, kuturunkan tanganku kebawah dan sedikit kumiringkan badanku, perlahan lahan kuelus memek War--- yang menggembung dan setelah beberapa saat lalu kupegang bibir memeknya dengan jariku dan kurasakan kedua tangan War--- serasa mencekeram di punggungku dan ketika jari tengahku kugunakan untuk mengelus bagian dalam memeknya, terasa memek War--- sangat basah dan kurasakan badan bawah War--- bergerak perlahan lahan sepertinya mengikuti gerakan jari tanganku yang sedang mengelus dan meraba bagian dalam memek nya dan sesekali ku permainkan kelentitnya dengan jari2ku sehingga War--- sering berdesis sssssssssshh……..sssssssshhhh…..aaaaaahhhh….ssssshhh sambil kurasakan jari kedua tangannya menusuk punggungku. Setelah sekian lama kupernainkan memeknya dengan jariku, kemudian kulepaskan jariku dari memek War--- dan kugunakan tangan kananku untuk memegang kontolku serta segera saja kontolku kuarahkan ke memek War--- sambil kugosok gosokan keatas dan kebawah sepanjang bagian dalam memek War---, serta kembali kudengar desis suara nya ssssssshhhh… sssshhhh… ooooom…… aaaaaaahh….sssssshhhh dan pantatnya diangkat naik turun pelan pelan. Karena kulihat War--- sudah sangat terangsang nafsunya, segera saja kuhentikan gerakan tanganku dan kutujukan kontolku kearah bawah bagian memek nya dan setelah kurasa pas, segera kulepaskan tanganku dan kutekan pelan pelan kontolku kedalam memek War---. Kuperhatikan wajah War--- agak mengerenyit seperti menahan rasa sakit serta menghentikan gerakan pantatnya serta bersuara pelan tepat didekat telingaku…. Aduuuhh … oooomm….Jangaaaannn …..sakiiittt…., Asiihh….takuuut…Oom. Mendengar suaranya yang sedikit menghiba itu, segera kuhentikan tusukan kontolku dan kuelus elus dahinya sambil kucium telinganya serta kubisikan ..tidak….apa apa….. sayaaaang…. Oom …. pelan pelan saja….kok, untuk menenangkan ketakutan War---. War--- tidak segera menanggapi kata2ku dan tetap diam saja dengan tetap masih memelukkan kedua tangannya di punggungku. Karena dia diam saja dan memejamkan kedua matanya, segera secara perlahan lahan, kutusukan kembali kontolku ke dalam memeknya dan terdengar lagi War--- berkata lirih didekat telingaku….aduuuuhh…..sakiiittt…. ooom,….. Asihhh….. takuuuuut, padahal kurasakan kalau War--- mulai lagi menggerakkan pantatnya perlahan lahan. Mendengar kata2nya yang lirih ini, kembali kuhentikan tusukan kontolku tapi masih tetap ditempatnya yaitu dilubang memeknya, dan kembali kuciumi bibir dan wajahnya serta kuelus elus rambutnya sambil kubisiki….takut…apa…sayang…….War--- tidak segera menjawab pertanyaanku itu. Sambil menunggu jawabannya, kuteruskan ciumanku dibibirnya dan War--- mulai lagi melayani ciumanku itu dengan memainkan lidahku yang kujulurkan kedalam mulut nya dan kurasakan War--- mulai memindahkan kedua tangannya dari punggungku ke atas pantatku. Aku tetap bersabar menunggu dan tidak terburu buru untuk menusukkan kontolku lagi. Tetap dengan masih menghisap lidahku, kurasakan kedua tangan War--- sedikit menekan pantatku, entah perintah supaya aku menusukkan kontolku ke memeknya atau hanya perasaanku saja. Sementara aku diamkan saja dan dengan masih berciuman, kutunggu reaksi War--- selanjutnya. Ketika ciumanku kualihkan ke daerah dekat telinganya, kulihat War--- berusaha mengelak mungkin karena kegelian dan kembali kurasakan kedua tangannya seperti menekan pantatku. Lalu kembali kulumat bibirnya dan perlahan tapi pasti, kembali kutekan kontolku kedalam memeknya, tapi War--- tidak kuberi kesempatan untuk berkata-kata karena mulutnya kusumpal dengan mulutku dan kontolku makin kutekankan kedalam memeknya serta kulihat mata War--- menutup rapat2 seperti menahan sakit. Karena kontolku belum juga menembus memeknya, lalu sedikit kuangkat pantatku dan kembali kutusukkan kedalam memek War--- dan…….bleeeeeessssss….terasa kontolku sepertinya sudah menembus memek War--- dan aaaaaahhhh……..sakiiiiit….ooom….,kudengar suara War--- sambil seperti menahan rasa sakit dan berusaha menarik pantatku. Untuk sementara tidak kugerakkan pantatku dan setelah kulihat War--- mulai tenang dan kembali mau menciumi wajahku, lalu perlahan lahan kutekan kontolku yang sudah menembus memek nya supaya masuk lebih dalam lagi. Aaaaaaahhh…..oom….pelan..pelaaaan.., kudengar War--- berkata lirih…Iyaaaa….sayaaaang…ooom….pelah…pelan…., jawabku serta kubelai rambutnya.Setelah kudiamkan sebentar, lalu kugerakkan pantatku naik turun sangat pelan agar War--- tidak merasa kesakitan, dan ternyata berhasil, wajah War--- keperhatikan tidak tegang lagi sehingga pergerakan kontolku keluar masuk memek War--- sedikit kupercepat dan belum berapa lama terdengar suara War---…..ooom……oooooom.. aaaaaduuuuhhh… ooommm…aaaaaaahhh…..aaaadddduuuuuhh…aaaaaahh…ooom…, sambil kedua tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat dan menciumi keseluruhan wajahku dengan sangat bernafsu dan badannya berkeringat, lalu War--- berteriak agak keras aaaaaaaaaaaaaaaahhhh….oooomm…..aduuuuuhhhhh…..lalu War--- terkapar dan terdiam lemas dengan nafas terengah engah. Rupanya Aku yakin kalau War--- sudah mencapai orgasmenya padahal nafsuku baru saja akan naik. Karena kulihat War--- sepertinya sedang kelelahan dengan kedua matanya tertutup rapat, jadi timbul rasa kasihanku, lalu sambil kuseka keringat wajahnya kuciumi pipi dan bibirnya dengan lembut, tapi War--- tidak bereaksi dan tanpa kuduga di gigitnya bibirku yang sedang menciumnya seraya berkata lirih….Oooom…..nakal…yaaaaa…., War--- baru sekali ini..merasakan hal seperti tadi…., sambil mencubit punggungku. Aku tidak menjawab komentarnya tapi yang kuperhatikan adalah nafasnya sudah mulai teratur dan secara perlahan lahan aku mulai menggerakkan kontolku lagi keluar masuk memek War---. Kuperhatikan War--- mulai terangsang lagi, War--- mulai menghisap bibirku dan mulai mencoba menggerakkan pantatnya pelan2 dan gerakannya ini membuat kontolku seperti di pelintir pelintir keenakan. Gerakan kontolku keluar masuk semakin kupercepat dan demikian juga War--- mulai makin berani mempercepat gerakan putaran pantatnya, sambil sesekali kedua tangannya yang dipelukkan dipinggangku berusaha menekan sepertinya menyuruhku untuk memasukkan kontolku kedalam memeknya lebih dalam lagi dan kudengar War--- mulai bersuara lagi ..aaaaaaahh…..aaaaahh….ooooohhh….oommm…aaaaaaaaah….dan tidak terasa akupun mulai berkicau …..aaaaaaacchhh….aaaaaahhh…Siiiihh…..enaaaakk….. teruuuuuus….Siiiih. Ketika nafsuku sudah mulai memuncak dan kudengar juga nafas War--- semakin cepat, dengan perlahan lahan kupeluk badan War--- dan segera kubalik badannya sehingga sekarang War--- sudah berada diatasku dan kupelukkan kedua tanganku di pantatnya, sedangkan wajah War--- ditempelkan diwajahku. Dengan sedikit makan tenaga, kucoba menggerakkan pantatku naik turun dan setiap kali pantatku naik, kugunakan kedua tanganku menekan pantat War--- kebawah dan bisa kurasakan kalau kontolku masuk lebih dalam di memek War---, sehingga setiap kali kudengar suara nya sedikit keras …aaaaahhh….oooooh. Dan mungkin karena keenakan, sekarang gerakan War--- malah lebih berani dengan menggerakkan pantatnya naik turun sehingga kedua tanganku tidak perlu menekannya lagi dan setiap kali pantatnya menekan kebawah sehingga kontolku serasa masuk semuanya di memek War---, kudengar dia bersuara keenakan ….aaaaahhh…..aaaaaaah disertai nafasnya yang semakin cepat, demikian juga aku sambil berusaha menahan agar maniku tidak segera keluar.Gerakan War--- semakin cepat saja dan kurasakan wajahnya semakin ditekankan kewajahku sehingga kudengar nafasnya yang sangat cepat itu didekat telingaku dan aduuuuuh…..aaaaaaahhh…..aaaahhh…ooommm….War---…..mauuuuu…keluaaaaaar…aaaaaaah. Tungguuuuu….. Waaaaarrrr…….kitaaaa….samaaa….samaaaaaa… ooom…. Jugaaaaa … mauuuu….. Aaaaaaaaaaahhhhh..aaaaaaaaaahhhhhh….Ooooooommm…..teriak War--- sambil mengerakkan pantatnya menggila dan akupun karena sudah tidak tahan menahan maniku dari tadi segera kegerakkan pantatku lebih cepat dan ccrreeetttt……ccrreeeeeett….ccccrrreeeeeett…dan aaaaaaaaahhhh…siiiiiiihh…. oooom keluaaaaaaaar…… sambil kutekan pantat War--- kuat2.

semburan kuat air maniku terus mengalir memenuhi liang senggamanya

Kuliah saya sudah menginjak akhir semester enam. Seperti yang telah kujadwalkan jauh sebelumnya bulan depan saya harus melaksanakan salah satu mata kuliah lapangan alias Kuliah Kerja Nyata.Tak perlu saya ceritakan lebih detilnya yang jelas saat itu saya terpilih sebagai ketua kelompok oleh seluruh peserta anggota. Suatu jabatan yang paling tidak saya sukai karena memimpin mereka terjun dan mengabdi di masyarakat desa, sedang pikiranku sendiri masih diliputi kekacauan. Entah kenapa mereka semua kompak memilih saya dan herannya saya tak mampu menolak. Saya sendiri masih heran tak satupun dari mereka yang pernah saya kenal sebelumnya tetapi mereka justru mempercayakan tugas berat ini kepada saya. Atau mungkin karena saya memang termasuk salah aktivis pers kampus yang sangat disegani.Singkat cerita, empat minggu sudah Kuliah Kerja Nyata ini kami jalani. Dan selama ini lancar-lancar saja semua jadwal dan sebagian rencana kegiatan yang telah kami kerjakan. Saya merasa bersyukur dan banyak terhibur dengan mata kuliah yang satu ini. Benar-benar tidak menyangka kegiatan lapangan seperti ini sungguh sangat menyenangkan sekali. Apalagi dukungan rekan-rekan anggota mahasiswa satu kelompok yang sangat kompak satu sama lainnya. Mungkin karena metode kerja kelompok yang selama ini saya terapkan mereka dukung sepenuhnya. Saya tak pernah merasa jadi pemimpin dihadapan mereka tetapi saya ingin mereka menghormati saya karena kepercayaan yang telah mereka berikan kepada saya. Saya tak pernah mengabaikan apalagi sampai meremehkan pendapat dari masing-masing anggota kelompok. Selain itu saya juga tak pernah memaksakan suatu keputusan sepihak kepada mereka. Saya lebih mementingkan kekompakan kerja daripada berdebat soal efisiensi dan efektivitas kerja. Saya bebaskan kepada mereka untuk berbuat sekendak hatinya menurut kebenaran dan pendapat masing-masing. Yang penting tidak sampai melewati jadwal dan merubah program kerja yang telah disepakati bersama. Kelihatannya jauh lebih santai tetapi sebenarnya tetap serius. Mereka jadi sungkan atas kepercayaan yang saya berikan dan merasa memiliki beban tanggung jawab sebagai anggota kelompok yang diterjunkan untuk mengabdi di masyarakat. Kami jarang pergi bersama dalam bekerja, namun setiap orang menyadari tugas dan perannya masing-masing. Untungnya kegiatan kami bukanlah kegiatan sosial fisik sehingga kami tak perlu sampai datang beramai-ramai bila bekerja. Bila malam tiba, kami semua seluruh anggota kelompok baru berkumpul bersama untuk makan malam sekaligus menceritakan kegiatan mereka masing-masing siang tadi dan sebelum dibuat laporan. Tentu saja dalam suasana santai dan canda. Tidak ada debat apalagi saling olok. Secara tidak langsung dan tanpa saya sadari ternyata banyak yang bersimpati dengan sikap saya selama ini. Terus terang sekalipun saya tak pernah menganggap dan berpikiran semua itu berhasil karena kepemimpinan saya selama ini. Saya tak pernah menduga sama sekali kalau pada akhirnya banyak cewek-cewek anggota kelompok yang menyukai saya. Selama ini saya tak pernah berpikir yang tidak-tidak mengenai keberadaan mereka. Harus kuakui hampir setiap hari bahkan setiap saat secara bergantian ataupun bareng-bareng seperti Rani, Mona, Lydia, Sinta, Vivi, Hani, Dina maupun Silvi datang untuk berkonsultasi mengenai tugas-tugas yang harus mereka kerjakan. Tentu saja saya sangat senang dengan kehadiran mereka semua. Siapa laki-laki yang tidak senang dikelilingi banyak wanita cantik setiap harinya. Kadang menurutku sedikit aneh juga sikap mereka terhadapku. Mereka betah berlama-lama mengobrol denganku ketimbang dengan cowok lainnya, bahkan kadang sampai jauh malam. Padahal bisa dibilang secara fisik wajah saya tidaklah seganteng dan setampan cowok-cowok anggota lainnya, meski juga tidak bisa dibilang jelek. Untungnya semua ini tidak sampai menimbulkan rasa iri dan kecemburuan bagi yang lain. Entah kenapa justru sebagian besar rekan cowok seolah tidak ambil peduli dengan sikap Rani atau yang lainnya terhadapku. Seolah mereka memang tidak membutuhkan gadis-gadis cantik yang setiap hari berada di sekeliling mereka. Tetapi biasanya setelah jam 11 malam, usai makan malam mereka semua pada lenyap ngeluyur tak tentu rimbanya dan tak jarang sampai subuh baru mereka kembali ke padepokan khusus kami. Pada mulanya saya tak begitu ambil peduli dengan tingkah laku mereka yang aneh karena saya sendiri mesti harus duduk sopan menemani Rani, Vivi dan yang lainnya mengobrol seperti biasanya sampai larut malam. Dan biasanya baru jam 1 atau 2 malam saya akhirnya baru mengantar mereka pulang ke padepokan putri tempat mereka semua menginap.Tidak jarang ajakan genit mengundang dari mereka agar aku menginap saja sekalian disitu. Meski tentu saja saya tahu mereka semua hanya bercanda, tetapi itu sudah cukup membuat jantungku deg-deg plas tak karuan. Dan hampir setiap malam 3 buah kecupan gemas dari Vivi, Lydia dan Sinta mendarat lembut di kedua pipiku. Waah ....bagaimanapun saya adalah laki-laki normal yang sangat membutuhkan perhatian dan belaian. Sudah 2 bulan ini saya tak lagi merasakan nikmatnya bercinta dengan seorang wanita. Aku jadi cemburu jika mengingat keberadaan mantan kekasihku Dewi, yang saat ini pasti sedang berada dalam pelukan pak Suryo, dosen sialan yang mengerjainya di kampus dulu. Huh, kadang jika perasaan cemburu itu muncul saya justru berharap ajakan Rani dan yang lainnya itu benar adanya sehingga saya dapat melampiaskan perasaan kesalku selama ini. Uuuhh ... aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya tidur bareng dengan 8 orang cewek cantik sekaligus.Suatu malam setelah mengantar Rani dan yang lainnya kembali ke padepokan, ditengah perjalanan pulang saya bertemu dengan Eko dan Doni (anggota kelompokku).. " Hei ... psst ... ngapain sih kalian malam-malam keluyuran ?", tanyaku keheranan setengah berbisik." Hai .. ndy ... he...he ..habis nganterin cewek-cewek yaahh ... waah payah kau ini ..ndy ... selama ini kita happy menikmati daging segar ... eeeh ...kau malah ngobrol semalaman sama cewek-cewek kota itu he...he....", ujar Doni sambil terkekeh tertahan, takut orang-orang kampung ikut terbangun." Da ..daging ... daging apaan sih ...", tanyaku semakin heran." Makanya toh ndy ... jangan terpikat oleh kecantikan saja tapi nggak dapet apa-apa ... tapi yang penting isinya bung ... benar nggak Don ..", ujar Eko gantian menyahuti." Bener ndy ... kau nggak bosan sama cewek kota hah ?", sahut Doni mengiyakan." Buset dah kalian .... maksudnya apa sih ... yang jelas dong jangan bikin aku penasaran ... ngapain aja kalian selama ini keluyuran malam-malam hah ... nggak takut dikira maling ..."Mereka berdua tertawa cekikikan sambil mengucek-ucek rambut kepalaku gemas." Heeh ...sialan kalian ... kepala orang dibuat mainan ...", teriakku sedikit jengkel." Ssssssst ... ndy ... jangan keras-keras ... nanti orang kampung pada bangun .... ayo cepetan kalo mau ikut ...kita udah telat juga nih ...", sahut Eko sambil menarik lenganku menuju ke tengah persawahan di pinggir kampung." Eeh ....kita ini mau kemana Don ...", tanyaku semakin bingung. Aku berusaha mengikuti langkah kaki mereka yang cepat sekali menembus kegelapan malam menyusuri jalan setapak berliku-liku yang cukup jauh." Lho ..ini kan jalan ke kampung sebelah Don ...", bisikku makin keheranan." Sssstt ... tenang sajalah ndy ... nanti juga tahu sendiri ....pokoknya sip lah ..."Meski masih heran aku manut saja menuruti langkah kaki mereka berdua yang semakin jauh meninggalkan kampung tempat tinggal kami.Sampai sekitar 15 menit kemudian, akhirnya kami bertiga sampai di sebuah rumah yang agak terpisah dari rumah lain disekitarnya. Rumah yang kami datangi ini bisa dikatakan sangat besar bahkan mungkin paling besar dibanding rumah lainnya karena kulihat pagar yang mengelilingi rumah ini sangat lebar jauh sampai ke belakang. Mirip padepokan perguruan silat saja. Saya tidak terlalu mengenal daerah ini karena satu kali pun belum pernah saya menginjakkan kaki di kampung tetangga ini." Eehh ... rumah siapa nih Don ... ngapain kita malam-malam kesini hah ..", tanyaku makin bingung. Mereka berdua saling berpandangan satu sama lain, lalu memandangku sambil tersenyum lebar. Tanpa banyak kata-kata lagi mereka langsung mengetuk pintu rumah besar tersebut. Tak berapa lama kemudian terdengar seseorang melangkahkan kaki kedepan dan membuka pintu. " Hai ... Narti ....sudah lama menunggu yaa ..", ujar Doni dan Eko hampir bersamaan. Dengan lagak sok akrab tentunya." Eeeii ..mas Doni sama mas Eko ...dan juga mmm ...sama siapa ini yaaa ...".Buset dah ... pikirku kaget. Cantik sekali gadis muda ini. Kulitnya putih bersih tanpa polesan seperti layaknya gadis dusun lainnya yang sederhana. Setengah heran aku menatap kecantikan raut wajahnya. Aku tak mengira kalau ada gadis secantik ini di dusun terpencil seperti ini." Hei Ndy ... ditanya ama Narti tuh ..kok malah melotot ...he..he ....", ujar Doni sambil mengerling penuh arti pada Eko." Eeehh ..eeehh ..saya Andy ... dik ... mmm ..dik Narti yaa ...", sahutku setengah gelagapan. Buset ...pantas 2 orang bajingan ini senang keluyuran malam-malam. Eeehh ... nyatanya janjian kencan sama cewek secantik ini." Oohh mas Andy ... mari-mari mas masuk ... nggak enak nanti ketahuan orang malam-malam begini ...", katanya pelan sambil mengerling malu ke arahku.Gila mek ... siapa yang nggak deg-deg plas melihatnya.Sesaat kemudian kami bertiga telah duduk diruang tengah rumah besar itu. Seakan tak percaya rasanya melihat seluruh ruang didalam rumah itu yang walau tampak sederhana namun kelihatan sangat bersih dan rapi. Meski cuman hanya dengan menggunakan penerangan lampu teplok seadanya karena dusun ini memang belum terjamah oleh jaringan listrik PLN, tetapi terangnya seakan tak kalah dengan lampu listrik biasa. Malah menerangi sampai jauh di sudut-sudut ruangan. Di setiap dinding ruangan banyak sekali tergantung lukisan wanita yang sangat cantik sekali dan sedikit setengah telanjang. Begitu molek dan mulus kelihatannya. Semua lukisan yang digantung diatas dinding menampilkan gambar wajah wanita yang samaGila kupikir, siapa sesungguhnya wanita yang ada di lukisan ini. Kenapa begitu banyak sekali lukisan wajahnya. " Nyi Rara ... sudah tidur Narti ...", tanya Doni sesaat kemudian. " Belum mas ... ini juga nggak biasanya ... sepertinya sedang menunggu sesuatu .... Tetapi yang jelas bukan sedang menunggu mas Eko atau mas Doni ... seperti akan ada tamu penting ..", jawab gadis cantik yang kini duduk manis dihadapan kami bertiga. Ia mengenakan kain kebaya warna hijau dan baju kain tipis berwarna putih sehingga kami dapat melihat jelas BH penutup payudara mungilnya yang juga berwarna setengah kehijauan.Fuuuh ... kelihatan betapa mulus kulit tubuhnya itu. Bentuk tubuhnya tampak padat berisi dan seksi sekali meskipun sedikit mungil. Aku memperkirakan paling usianya tak lebih dari 16 atau 17 tahun." Oo ...begitu yaa ... mmm ..kalo mbak Lastri dan mbak Erna su..sudah tidur apa belum Narti ...", tanya Eko kemudian. Kedengaran agak gugup.Narti tersenyum manis sekali mendengar pertanyaan temanku." Aahh .... Mas Eko ini ..kok nanya sama saya sih ... lihat saja sendiri mas ...khan mas Doni sama mas Eko sudah sering kesini ...", katanya lembut dan sopan lalu menunduk malu. Sekilas matanya kulihat melirik kearahku.Dalam hati aku semakin bingung sekaligus mulai curiga dengan arah pembicaraan mereka. Jangan-jangan ini tempat pelacuran terselubung atau .... aaahh ...tapi mana mungkin ada tempat beginian di tempat terpencil seperti ini. Mobil pun nggak bakalan bisa masuk karena jalan menuju kesini terlalu jauh dari jalan raya dan masih sangat sempit." Mmmm ...mmm ..kalau begitu kami kebelakang dulu yaa Narti ....mmm eheh ... takut sudah ditunggu .... mmm ...kami permisi dulu ya Narti ....ayo Don ..", ujar Eko sambil mengajak Doni ke belakang.Aku ikutan beranjak berdiri hendak mengikuti mereka. Tetapi tiba-tiba Doni memegang lenganku agar duduk kembali. " Kamu duduk disini dulu Andy .... biar ditemani Narti ...tapi ssstt kamu jangan punya pikiran macam-macam disini sebelum ketemu mbak Sarti lebih dulu ....", Sahut Doni cepat-cepat lalu tanpa menunggu jawabanku ia segera ngibrit ke belakang mengikuti Eko yang sudah terlebih dulu pergi.Kini tinggal kami berdua yang berada di ruangan besar rumah ini. Terasa begitu sunyi setelah kedua temanku pergi meninggalkanku." Mmmm ...mas Andy .... satu kelompok KKN juga yaa dengan mas Eko dan mas Doni ..?", tanyanya kemudian memecah keheningan." Ehem ...iiyaa ...mestinya dik Narti sudah tahu ...kok pake nanya sih ...", jawabku setengah menggoda berusaha menenangkan suasana hatiku yang mulai deg-degan. Aku merasa heran, kenapa dengan gadis dusun seperti Narti ini jantungku bisa berdegub kencang seperti ini." Aaah ...mas Andy bisa aja ....", sahutnya pelan dan kembali tertunduk malu.Sejenak kemudian aku mulai sedikit merasa aneh dan entah kenapa hanya dengan memandang wajah polosnya yang cantik itu nafsu birahiku tiba-tiba bangkit begitu saja tanpa ada alasan yang jelas.Uuupss .... aku sedikit kaget merasakan batang kejantananku mulai menegang ereksi dari balik celana jeans-ku yang ketat. Sedikit sakit rasanya terjepit ketat dicelana sendiri. Waahh ...bisa patah nih ... pikirku mulai panik. Dudukku mulai tidak tenang.Aku berusaha bersikap wajar dan pura-pura berdiri mengambil rokok di dalam saku celana. Padahal aku sendiri tidak punya rokok.Sekilas aku melirik kearahnya dan hatiku makin gugup melihat wajah cantiknya yang kini tampak memerah dan pandangan kedua matanya yang menatapku sangat tajam. Seperti marah. Lututku seakan gemetar." Nartii .... ajak dik Andy kemari ...". Tiba-tiba sebuah suara lembut namun terdengar sangat jelas memecah suasana yang sempat tegang dan aneh tadi.Gila pikirku ... kenapa aku jadi merasa aneh begini menghadapi gadis dusun ini." Eeiiihh ... yaa mbak Rara ... Narti laksanakan ..." " Mmm mas Andy ... rupanya mas Andy yang ditunggu Nyi Rara semenjak tadi .... Mari mas ...ikut saya kesamping ....", ujarnya lembut. Raut wajahnya yang sempat memerah tadi kini telah kembali putih berseri. Meski lega namun entah kenapa perasaanku seperti mengatakan ada yang tidak beres terjadi di rumah ini." Eeh ... kemana Narti ...?"" Ke samping mas ... ke tempat Nyi Rara ...silahkan mas Andy ... lewat sini ..", ujarnya lagi.Aku merasa bulu kudukku agak merinding ketika melewati sebuah pahatan kayu panjang di sebelah ruangan yang bentuknya mirip sekali ular naga. Aku tak berani menanyakan patung aneh ini lebih jauh kepada Narti karena bagaimanapun saya masih belum mengenalnya sama sekali.Aku mengikuti langkah kaki Narti yang sedikit tersendat-sendat karena gerakannya terhambat oleh kain kebaya yang dikenakannya. Duh, tubuhnya yang mulai mekar sungguh kelihatan montok dan padat berisi. Pinggulnya yang bulat bergoyang indah ke kiri dan ke kanan. Mmm ...benar-benar membangkitkan gairah birahiku. Benar-benar aneh, selama sebulan ini saya berkumpul dan setiap hari berdekatan dengan gadis-gadis cantik rekan satu kelompok KKN. Tapi entah kenapa perasaan dan gairahku tak setinggi seperti saat ini. Dan kenapa mesti justru kepada Narti yang gadis dusun sederhana ini. Meski kuakui wajah Narti memiliki kecantikan khas tersendiri dibanding gadis-gadis cantik yang lain." Silahkan masuk mas Andy ... Nyi Rara menunggu didalam ....". Tiba-tiba Narti menghentikan langkah kakinya dan menyuruhku masuk kedalam ruangan lain melalui sebuah pintu yang ternyata hanya berupa kain gorden berwarna hijau. Setengah kaget aku langsung mengurungkan niatku yang hendak melangkah maju ke depan. Hampir saja aku menubruk gadis cantik ini. " Aaahhh ....". Kali ini baru aku dapat melihat lebih jelas keayuan wajah Narti yang sangat rupawan. Kecantikan yang belum pernah aku melihatnya selama ini. Duh, begitu putih mulus kulit raut wajah belianya. Alisnya tipis hitam memanjang. Mulut mungilnya yang berwarna kemerahan tampak sedikit basah merekah tanpa lipstik. Sorot kedua matanya masih tampak tajam seperti tadi. Namun terasa ada kelembutan dibalik kesemua itu." K...kau cantik sekali Narti ...", ujarku spontan.Narti seketika tertunduk malu dan tersenyum sangat manis. Alamak ... mana tahan !." Silahkan masuk mas Andy ...", bisiknya lembut." Ini ruang apa dik Narti .....", tanyaku sedikit takut. Sekilas dari celah gorden kulihat didalam ruangan sana sangat temaram kalau tidak bisa dibilang gelap malah." Masuk saja mas Andy ... didalam cukup terang kok ..", sahutnya pelan lalu segera bergegas meninggalkanku." Eh ... dik Narti .. kamu mau kemana ..?", tanyaku heran melihatnya bergegas pergi. Tapi belum sempat menjawab ia sudah keburu menghilang ke belakang rumah." Monggo dik Andy ... masuk saja nggak perlu takut ...", suara lembut itu kembali terdengar dari balik gorden. Seakan terhipnotis kedua kakiku melangkah kesamping memasuki ruangan yang hanya dibatasi kain gorden itu.Begitu aku melangkah masuk ternyata memang benar didalam ternyata tidak segelap yang aku duga. Ruangan atau kamar tersebut tidak terlalu besar juga dan berukuran sekitar 4x4 meter. Lalu deg ....Ketika aku menoleh kesamping kanan ternyata telah berdiri seorang wanita muda yang sangat cantik sekali. Wanita yang berada dalam lukisan yang tergantung di dinding ruangan tengah tadi. Jantungku berdegub kencang dan hatiku mulai bertanya-tanya ada apa sebenarnya ini. Apa yang sedang terjadi disini ?. Kenapa aku merasa aneh dan kenapa larut malam seperti ada seorang wanita cantik yang malah mengundangku masuk ke kamarnya. Bukankah ini kampung yang sangat terpencil sekali. Jauh dari perkotaan bahkan jalan raya sekalipun. Apa mungkin ini tempat pelacuran tersembunyi yang sengaja menyediakan wanita-wanita cantik. Ataukah memang saya sedang bermimpi ?, tetapi kenapa semuanya tampak seperti nyata ?.Seribu tanda tanya seolah berkecamuk di benakku. Sementara jantungku berdegub semakin keras dan kencang. Wanita cantik yang saat ini berdiri di depanku kelihatan tidak seperti Narti tadi bila dilihat dari gerak-gerik dan cara berpakaiannya. Ia mengenakan sejenis piyama atau baju tidur berwarna hijau sampai menutupi mata kakinya. Dari wajahnya kelihatan usianya masih cukup muda. Mungkin sekitar 30-an, 35-an atau entahlah. Aku merasa tidak terlalu yakin dan tak bisa menebak dengan tepat. Alisnya yang hitam tipis memanjang bentuknya mirip sekali dengan milik Narti. Bibirnya yang sedikit tebal sensual berwarna sangat merah meski aku yakin wanita ini tidak menggunakan lipstik. Tubuhnya yang terbalut piyama terlihat sangat montok dan seksi. Payudaranya tidak terlalu besar namun terlihat bulat dan kencang dari balik baju piyamanya. Rambutnya yang panjang terurai tampak sedikit basah mengkilat seperti habis keramas. Tubuhnya tinggi semampai hampir menyamai tinggi tubuhku sendiri. Paling tidak tingginya pasti sekitar 170 cm.Aku mulai berpikiran yang tidak-tidak ... jangan-jangan ... " Oohh ...dik Andy .... saya bukan orang yang seperti dik Andy kira ...sama sekali bukan ...". Tiba-tiba wanita cantik di hadapanku ini berkata pelan seolah menjawab tanda tanya yang berkecamuk di pikiranku.Buseet ... waaah ... jangan-jangan ...dia ..." Bukan ...bukan dik Andy ... saya bukan yang seperti di Andy pikirkan ...", ujarnya kemudian sambil tersenyum manis sekali." Waahh ... mbak ini paranormal yaa ... kok sepertinya bisa membaca pikiran saya ...", sahutku spontan setengah keheranan.Wanita cantik itu tersenyum semakin lebar mendengar ucapanku." Panggil saja saya Rara dik Andy ....".Duh ... mak !!! ...cantiknya. Uuh ..kenapa saya jadi deg-degan seperti ini." Eehh i..iya mbak ... eh Nyi ...Rara ...", ujarku sedikit gugup. Aku merasa masih diliputi tanda tanya. Kalau benar dia atau Nyi Rara ini wanita baik-baik kenapa mesti memanggilku masuk kedalam kamar malam-malam begini. Dan aahh ... sialan kemana kedua temanku tadi pergi. Kenapa belum muncul juga." Dik Andy ... saya hanya ingin menolong dik Andy saja dan saya yakin dik Andy juga bisa menolong saya... dan mmm ...tidak usah khawatir dengan teman-teman dik Andy. Mereka pada saatnya akan tahu apa yang telah mereka perbuat dan itu pasti ada konsekuensinya ..."" Eh ..ehm ... maksudnya apa sih Ra eh ... Nyi Rara ..."" Ehem ... panggil saya Rara saja dik Andy .... sesungguhnya dik Andy ini punya banyak kelebihan dibanding pria yang lain. Hanya saja dik Andy belum menyadarinya...."" Maksudnya Nyi ..eh Rara ..?", tanyaku mulai penasaran." Sebaiknya dik Andy tidak perlu tahu dulu .... saat ini saya hanya ingin menolong dik Andy saja ...."" Me ..menolong bagaimana Nyi eh Rara ...", tanyaku makin bingung.Nyi Rara kembali tersenyum manis padaku. Mulutnya yang sensual dengan giginya yang terlihat putih bersih makin membuatku terpesona.Aku mulai berpikiran kotor melihatnya. Uuh ... andai saja dan mungkinkah malam ini aku bisa tidur bersamanya dan ... eehhh seketika aku teringat kembali bahwa mungkin Nyi Rara ini benar-benar dukun atau paranormal yang dapat membaca pikiranku yang ngeres. Bisa gawat dan ..." Duduklah dik Andy ... aahh ... dik Andy ini sungguh membahayakan kaum wanita saja ...", sahutnya kemudian terlihat sedikit malu. Kuperhatikan wajahnya yang cantik sedikit memerah.Uuupss ... jangan-jangan Nyi Rara telah membaca pikiran kotorku. Wahh ... rasanya malu sekali perasaanku saat itu." I..iya Nyi ... eh Rara ... emm ... du...duduk di mana .. Rara ...", sahutku semakin gugup menahan rasa malu." Aah ... iya maaf .. disini tidak ada kursi yaa ... mmm dik Andy duduk kursi meja rias itu saja .... monggo ..", katanya pelan setengah menundukkan muka cantiknya.Aku melangkah kesamping menuju meja riasnya yang cukup besar. Kulihat diatas meja riasnya itu banyak terdapat botol-botol kecil berisi bermacam-macam tanaman kering dan beberapa berbentuk seperti bubuk menyerupai tepung. Saat itu aku tidak terlalu ambil pusing karena sejak dulu aku memang tidak mengerti dengan masalah ramuan untuk kecantikan. " Nyi ... sebenarnya ini tempat apa ?", tanyaku kemudian mulai membuka percakapan setelah sejenak sempat hening.Kali ini Nyi Rara menatapku lurus dan tajam seolah hendak menjenguk isi pikiranku sebenarnya." Maaf Nyi eh .. Rara ..saya tidak bermaksud apa-apa ..dan .."" Sebaiknya dik Andy tidak usah tahu ini tempat apa sebenarnya ... tapi yang jelas kami semua memberikan pelayanan kesehatan dan sedikit pengobatan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sini ... semacam padepokan juga dik Andy tetapi untuk terapi pengobatan ....", katanya setengah memotong ucapanku." Ooohhh begitu Nyi ...eh Rara ...la..lalu ke dua teman saya tadi pergi kemana Nyi eh Rara ?", tanyaku mulai berani.Nyi Rara kembali tersenyum. Entah karena ucapanku yang sering salah memanggilnya dengan sebutan 'Nyi' atau karena ia sudah tahu sebenarnya kemana arah pembicaraanku." Oh ..teman-teman dik Andy itu ... mereka semua telah menemukan apa yang mereka cari disini dik Andy ... hanya saja saat ini mereka masih belum memahami apa yang mereka lakukan ... dan pada saatnya nanti dik Andy akan mengerti dan tentu saja tidak akan merugi sedikitpun"." Ehh ...ehm ... maksudnya ... eh ..bagaimana sih Nyi Rara ? .. kok saya jadi tidak mengerti ?...", tanyaku makin mumet mendengar penjelasannya." Hemm .. sudahlah ...pada saatnya nanti dik Andy juga mengerti ... dan dik Andy sendiri juga tidak akan rugi datang kemari ... karena dik Andy juga sudah menemukan apa yang dik Andy cari selama ini dan itu berada disini ...", ujarnya lembut.Uuuhhh ... aku jadi makin bingung dan mumet dengan penjelasannya yang berbelit-belit. Apa yang aku cari selama ini ? Kenapa Nyi Rara berkata seperti itu ? Siapakah dia sebenarnya ini ? Benar-benar dukun atau paranormal ? Atau setidak-tidaknya pasti memang begitu. Kalau tidak bagaimana mungkin ia bisa membaca pikiranku dan ... suasana yang sedikit magis dan misterius di rumah ini. Sungguh benar-benar aneh. Saya merasa seperti sedang berada dalam cerita novel Abdullah Harahap. Saya merasa lucu meski sedikit seram. Suatu kebetulan yang benar-benar aneh. Aku harus bicara serius dengannya. Bagaimanapun aku harus selalu hati-hati dalam melangkah. Apalagi berhubungan dengan seseorang seperti Nyi Rara yang sudah pasti memiliki kelebihan tertentu. Panggilannya saja sudah aneh." Nyi ... eh Rara ... siapakah sebenarnya Nyi Rara ini ?. Kelihatannya Nyi Rara bukan asli datang dari kampung sini, malah sepertinya dari kota besar juga .. mmm ... maaf .. Nyi Rara ini sepertinya berpendidikan tinggi juga ...apa benar begitu Nyi eh Rara ? ..", tanyaku semakin berani." Mmm ... yaah begitulah ...dik Andy benar ... dan saya memang bukan asli berasal dari sini ... saya dari tempat yang jauh sekali ....", ujarnya lembut masih dengan jawaban misteriusnya.Entah kenapa saya agak sedikit merinding mendengar ucapannya yang terakhir, wiih ...jangan-jangan Nyi Rara ini bukan manu ..." Iiihh ..dik Andy ini ada-ada saja ...saya manusia biasa dik andy ... bukan jin seperti yang dik Andy kira ..hi..hi...", ujarnya sambil tertawa kecil.Haah ... sudah ke empat kali ini Nyi Rara berhasil membaca pikiranku. Ehm ... aku pura-pura batuk berusaha mengalihkan perhatiannya dan mengosongkan pikiran. Tetapi kenyataannya aku tak sanggup melakukannya. Percuma saja bersikap munafik dihadapannya. Uuh ... entah kenapa aku merasa sedikit kedinginan di dalam kamar ini. " Dik Andy kedinginan ?", tanya Nyi Rara kemudian. Kulihat ia mulai berjalan mendekatiku lalu mengambil selimut yang berada diujung ranjang tempat tidurnya yang besar.Aahh ... rasanya berada di dalam sini membuat perasaanku semakin aneh dan tak karuan saja. " Ini dik Andy pakai saja untuk menghangatkan badan ...", ujar Nyi Rara sambil menyerahkan selimutnya kepadaku. Sesaat mataku terpesona dengan kecantikan wajahnya yang begitu luar biasa. Oohh ... selama ini belum pernah aku melihat ada seorang wanita yang cantiknya selangit seperti ini. Bahkan artis-artis yang pernah kulihat pun kelihatan tidak ada apa-apanya dibanding kecantikan Nyi Rara. Sukar dilukiskan kata-kata bentuk raut wajahnya yang sangat mempesona ini. Sorot kedua matanya menatapku lembut. Sementara kedua belah bibir merahnya yang sensual merekah indah kembali menyunggingkan senyuman manisnya kepadaku. Dalam jarak sekitar 1,5 meter aku dapat mencium semerbak harum tubuhnya. Mmmm ...parfum apakah ini ... harumnya begitu aneh, tetapi sangat menyenangkan.... aku mulai mabuk kepayang dan merasa takluk oleh pesona keindahan dan kecantikannya." Nyi ..ehhh ...Rara ... kenapa saya dipanggil kemari ?", tanyaku mulai gemetar karena pikiranku yang mulai dipenuhi nafsu birahi. Astaga ... benarkah ini, apakah saya telah jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya. Jatuh cinta pada pandangan pertama. Aah ... rasanya tidak mungkin. Ini pasti hanyalah nafsu semata." Andy ... kamu kenapa ?", ujar Nyi Rara lembut. Kedua tangannya yang halus tiba-tiba telah memegang lenganku.Aku merasa lemah dan tak sanggup menahan diri lagi." Nyi ... saya nggak membutuhkannya ... saya ...saya ....". Lidahku seakan kelu ketika hendak melanjutkan kalimat terakhirku.Dan tiba-tiba .....Sreett.... Tesss" Saya tahu ... dik Andy butuh kehangatan yang lain ...", ujar Nyi Rara kemudian.Jantungku seakan mau copot saking tak percayanya ketika Nyi Rara mulai membuka sabuk pengikat piyamanya lalu dengan cepat ia menyibakkannya belakang dan dibiarkannya kain penutup tubuhnya itu jatuh melorot sendiri kebawah. Dalam 3 detik Nyi Rara telah berdiri telanjang bulat di hadapanku. Ternyata ia tak mengenakan penutup apapun juga dibalik baju piyamanya. Kedua lututku sontak langsung seperti lunglai melihat kesemua itu. Namun seolah ada kekuatan yang menahannya sehingga aku tak sampai jatuh tersungkur." Nyi ... secepat inikah ?", ujarku gemetar menahan gejolak kelelakianku yang mulai meluap-luap. Aku tak berani menatap tubuh telanjangnya secara langsung.Nyi Rara tersenyum lalu semakin mendekat kearahku ...." A..Andy ...ketahuilah saya tak akan melakukan hal seperti ini kepada sembarangan orang ..."" Apa yang membuatnya begitu Nyi ..."" Karena dik Andy adalah se...."" Cukup ...cukup Nyi ...aku tak mau tau lagi ..". Aku tak ingin semakin bingung mendengar ucapannya yang selalu berbelit-belit. Mataku seakan buta dan pikiranku seolah sudah mati pula. Yang ada hanyalah nafsu birahi yang terasa begitu menggelora.Sejuta keinginan yang terpendam selama ini, kini seolah menjadi kenyataan. Aku tak peduli lagi dengan norma-norma yang selalu kulanggar seperti yang sudah-sudah.Dengan sedikit kasar kurengkuh dan kupeluk tubuh Nyi Rara yang ada di hadapanku. Mulutku mendekat ke wajah cantiknya dan mulai mengecup serta mencumbu bibir merahnya. Begitu hangat dan lunak. Kujulurkan lidahku yang panas kedalam mulutnya yang harum." Mmm ..cup .... bibirmu nikmat sekali Nyi ...aahh ... mmm ..cupp ...cuuppp .."Nyi Rara tampak pasrah dan membiarkan semuanya terjadi begitu saja.Sementara tangan kiriku memeluk pinggangnya erat-erat. Jemari tangan kananku mulai menyusuri lekak-lekuk tubuh montoknya yang telanjang. Begitu halus dan mulus kulit tubuhnya. Mulai dari punggung terus turun ke bulatan bokongnya yang padat berisi. Kuremas-remas daging kembar pantatnya dengan perasaan gemas. Seketika jari telunjukku kuselipkan diantara lipatan pantatnya dan menukil gemas liang duburnya yang kecil. Nyi Rara menggelinjang kegelian tanpa berusaha melepaskan pelukanku. Ia menjerit kecil ketika ujung jariku mulai memaksa masuk kedalam lubang anusnya. Setengah gemetar mulutnya merintih dalam cumbuanku. Dalam 5 detik jari telunjukku telah terbenam seluruhnya ke dalam lubang anusnya.... " Auuww ... Andy ... ja..jangan ....keluarkan Andy ..", pekik Nyi Rara dengan tatapan aneh.Kukecup bibir merahnya yang basah. Aku tak peduli lagi siapakah dia sebenarnya. Perasaanku mengatakan dia wanita yang sangat istimewa dan bukan wanita sembarangan pula. Itu sudah cukup bagiku untuk ingin memilikinya.Jari telunjukku melungsur keluar dari dalam lubang anusnya yang terasa panas dan rapat.Uuhh ...aku belum pernah merasa begitu bergairah seperti sekarang ini. Atau karena memang ia terlalu cantik bagiku. Sesaat kupegang erat kedua belah pundak Nyi Rara yang telanjang dan kutatap wajah cantiknya yang sangat mempesona." Nyi ... aku tidak tahu kenapa mesti melakukan ini ... tetapi percayalah Nyi .. saya bukan laki-laki yang suka melepas tanggung jawab ... Nyi aku yakin kau belum bersuami ...a...aku ingin Nyi Rara jadi istri saya ... istri yang sebenarnya ... ta ..tapi ...", bisikku semakin gemetar. Oohh ...aku tahan lagi ... aku begitu ingin sekali segera menyetubuhinya. Aku ingin sekali merasakan nikmatnya bercinta dengannya. Wanita tercantik yang baru kali ini aku menjumpainya. Dan aku tidak ingin ia dimiliki orang lain ....Entahlah. Tapi rasanya aku benar-benar telah jatuh cinta padanya.Kembali kurengkuh dan kupeluk erat tubuh bugilnya dalam pelukanku. Seolah ada perasaan takut akan kehilangan dirinya. Aku begitu ingin sekali segera memilikinya. Sungguh tak dapat dibayangkan dalam benak siapapun juga. Hanya dalam sekali pertemuan, orang seperti aku bisa punya keinginan untuk menikahinya." Nyi ... a...aku harus melakukan ini untuk mengikatmu dengan diriku ...".Dengan nafsu menggebu tangan kananku meraih pinggang Nyi Rara lalu kupondong mesra." Aahh ... Andy ... kau mau membawa aku kemana ?". Nyi Rara berbisik pelan nyaris tak terdengar." Aku akan membawamu ke sorga Nyi ......". Mulut kami kembali saling bercumbu nikmat untuk beberapa saat sebelum akhirnya aku membawa dan merebahkannya diatas tempat tidurnya yang besar. " Nyi ... kau tahu ini sangat berdosa sekali ... tetapi percayalah besok saya ingin Nyi Rara resmi menjadi istri saya ...."." A...apa maksudmu Andy ?", bisik Nyi Rara pelan. Tubuhnya yang polos telah terbaring pasrah diatas ranjang. " Aah ...Nyi pasti tahu apa yang saya maksud ...bukankah Nyi Rara sendiri yang sejak semula menawarkan diri ....".Nyi Rara tak menjawab. Kedua matanya hanya memandangku dengan sorotan aneh. Begitu polos dan seksi lekuk tubuhnya. Begitu putih dan terlihat halus kulit tubuhnya. Wajahnya yang sangat cantik begitu amat mempesona sembari menyunggingkan senyuman manis. Buah dadanya yang tidak terlalu besar terlihat begitu kencang dan kenyal bak gadis remaja. Kedua puting susunya tampak kemerahan dan mengacung tegak kearahku seolah menantang. Pinggangnya kecil ramping dan perutnya terlihat datar dengan lubang pusarnya yang kecil. Sementara pinggulnya tampak padat berisi serta bulat mekal. Sedang di tengah selangkangannya tampak jelas rambut-rambut halus yang menutupi bukit kemaluannya yang menggembung besar sekali. Tidak terlalu tebal namun justru terlihat sangat merangsang sekali.Oohh ... aku sungguh tak tahan lagi melihatnya dan rasanya ingin segera menindih tubuhnya dan membenamkan alat kelelakianku kedalam liang vaginanya yang pasti sangat nikmat sekali. Mmm ... pasti akan terasa indah bercinta dengannya. Aku ingin sekali memberinya kenikmatan seperti yang setiap kali kuberikan kepada Dewi mantan kekasihku dulu.Satu persatu dengan cepat aku mulai melepaskan seluruh pakaianku sampai hampir telanjang bulat. Sengaja celana dalamku tidak sampai kulepas karena saya tak ingin Nyi Rara melihat alat kejantananku yang sedikit aneh. Terus terang batang penis saya memiliki sedikit keanehan dibanding pria normal lainnya. Pada bagian kepala penisku sebelah atas terdapat semacam daging tumbuh yang cukup besar menyerupai tanduk dan berwarna sedikit kehitaman. Sementara dibagian batangnya banyak sekali terdapat guratan-guratan kasar melingkar-lingkar sampai ke pangkal batang penis saya. Dan secara fisik juga, bila ereksi penis saya juga tidak bisa lurus dan keras seperti yang sering saya lihat di film-film biru. Tetapi sedikit melengkung keatas dan liat sekali seperti karet. Keanehan seperti ini yang kadang sering membuatku malu dan tak habis heran semenjak dulu. Karena keanehan ini saya peroleh sejak dari lahir." Kenapa malu Andy ? bukankah itu salah satu kelebihanmu Andy ..". Tiba-tiba Nyi Rara bertanya kepadaku seolah mengerti apa yang aku pikirkan.Oohh ... wanita cantik ini hebat sekali. Dalam keadaan seperti inipun Nyi Rara masih bisa membaca pikiranku." Oww ... jadi engkau ingin melihat keanehannya Nyi Rara ... ok ...bersiaplah melihatnya ..", ujarku gemas.Kali ini aku benar-benar geram dengan birahiku sendiri yang semakin menggila.Kraaakk .... Kreekkk ....Kurobek celana dalamku yang berukuran besar itu dihadapannya lalu kulempar sekenanya. Batang kejantananku yang ereksi langsung mencuat mengacung ke depan setengah melengkung keatas. Tanpa mengeluarkan kata apa-apa Nyi Rara langsung memalingkan mukanya kesamping membelakangiku. Jengah. Mungkin ia takut melihat tanduk kepala penis saya yang hitam. Meski sedikit minder melihat sikapnya namun itu tak membuat alat kejantanan saya jadi loyo tetapi malah semakin tegang ereksi dan semakin liat memanjang." Kenapa Nyi ? bukankah ini yang Nyi Rara inginkan ..", ujarku sedikit kecewa melihat sikapnya. Aku mulai naik keatas ranjang menyusul Nyi Rara yang sudah lebih dulu berada disitu.Dengan hati berdebar kencang, tanpa basa-basi lagi tubuhku langsung merangkak keatas tubuh Nyi Rara yang polos lalu segera menindihnya dengan nikmat.Aaahhh ... tubuhku seakan kesetrum merasakan kehalusan kulit dan kehangatan tubuh montoknya. Aroma tubuhnya yang wangi semakin membuatku mabuk kepayang." Aah ...Nyi .... nnngghhh .... Menggairahkan sekali tubuhmu ... aa ...aku ingin memasuki tubuhmu sekarang Nyi Rara ...hhhh ..", ujarku gemetar sambil memeluk tubuh mulusnya. Sementara kakiku berusaha mementangkan kedua belah pahanya lebar-lebar." Oohhh ...oohhhh ....ooohhhh ....". Nyi Rara mulai mendesah pelan ketika batang kejantananku sontak mulai menempel dan menekan bukit kemaluannya yang menggembung besar dan terasa empuk. Sedikit geli ketika rambut jembut kemaluan kami saling bergesekan keras." Nnnnghghhh ...Nyi ... ijinkan aku memasuki tubuhmu sekarang .... nngghhhh ...", bisikku tak kuat menahan nafsu lagi. Kuturunkan tangan kananku kebawah membimbing kepala penisku yang telah menegang ke belahan bibir kemaluannya sebelah bawah. Persis di depan pintu liang vaginanya yang terasa masih buntu dan sedikit basah. Kurasakan tubuh Nyi Rara sedikit gemetar seperti ketakutan ketika kepala penisku dengan tanduk hitamnya mulai menyibak belahan bibir kemaluannya yang lunak." Aahh .... nnnnghh ... engkau kenapa Nyi ... tubuhmu gemetar sekali ..", tanyaku sedikit khawatir." Ooohhh ....oohhh ... ti ...tidak ... a..apa-apa dik Andy ... teruskan saja ...oohhh ..ohh ...", rintihnya pelan membuatku semakin terangsang.Kubelai wajah Nyi Rara yang cantik dengan ujung jemariku. Lalu kudekatkan lagi mulutku ke bibir merahnya yang setengah terbuka. Mmm ...begitu hangat dan nikmatnya ketika kedua bibir kami saling mencumbu dan berpagutan mesra selama beberapa menit. Sementara kedua buah payudaranya yang kencang terasa lunak dan kenyal menekan dadaku yang bidang. Puting-puting susunya terasa keras dan lancip menusuk kulit dadaku. Begitu indah dan syahdu rasanya." Nyi ... ijinkan aku memasuki tubuhmu sekarang ..."" K ..kau sudah hampir memiliki tubuhku Andy .......", bisiknya lembut ditelingaku." Oohhh ...Nyi ...kau cantik sekali ... besok pagi kita harus segera menikah Nyi ...hhhkkkgghh ..".Sekarang......" Aaaaaaaawwww .... Ooowww ...."Nyi Rara terpekik kaget dan merintih kesakitan ketika pinggulku menekan kebawah. Kepala penisku yang besar dengan sedikit kasar menembus dan melesak masuk mengoyak liang vaginanya yang terasa begitu sempit dan sangat rapat. Seolah seperti masih perawan. Terus terang saya belum pernah merasakan keperawanan seorang wanita karena dulu sewaktu saya berpacaran dengan Dewi, dia sudah bukan perawan lagi." Ooohh ...Nyi .... sempit sekali ..aaahh ....aahhahh ...". Aku mengerang merasakan kenikmatan yang tak terhingga ketika secara perlahan-lahan batang kejantananku mulai memasuki liang surgawinya. Begitu rapat dan kuat sekali jepitan dinding liang vaginanya meremat kepala penisku yang besar. Aku merasa Nyi Rara mungkin sedikit kesakitan karena liang vaginanya tergesek cukup kuat dengan tanduk penisku yang keras." Aduuuhh .... ooowww ...owww .... sa..sakiiit .... An ...Andy .....", rintih Nyi Rara seperti akan menangis.Waktu itu saya belum menyadari kalau Nyi Rara sebenarnya masih suci. Aku pikir dia sudah lama tidak melakukan hubungan sex sehingga liang vaginanya kembali mengerut dan mengecil. Saya tak pernah menduga kalau Nyi Rara masih perawan.Pinggulku terus menekan kebawah. Dan sedikit demi sedikit, mili demi mili kepala penisku terus menguak liang vagina Nyi Rara dan menembus makin masuk kedalam. Aku tak menyadari bahwa baru saja kesuciannya terenggut olehku. " Ooohh ....Nyi ... sakitkah sayang .... ", erangku keenakan merasakan jepitan dinding vaginanya yang hangat basah dan rapat.Nyi Rara sama sekali tak menjawab karena kulihat ia hanya bisa menggigit bibirnya seperti menahan rasa sakit. Kedua matanya yang indah dipejamkan rapat-rapat.Tubuhnya terutama kedua belah pahanya yang putih mulus bergetar-getar pelan setiap kali pinggulku bergerak menekan kebawah.Aku jadi merasa kasihan melihatnya. Terlalu pelan melakukan penetrasi ini justru membuat Nyi Rara semakin lama merasakan kesakitan. Aku sedikit merasa heran melihatnya kenapa ia bisa kesakitan seperti ini." Nyi ... tahan sakitnya ....nggghhh ...hggkkkkk ...". Kutekan kuat-kuat pinggulku kebawah sehingga tanpa ampun lagi seluruh batang kejantananku melungsur cepat kedalam liang vaginanya sampai mentok menyentuh dinding peranakannya." Aaaaaaaaaawwwwuuuuwww ...."Nyi Rara menjerit keras kesakitan. Kedua tangannya memeluk tubuhku erat-erat sementara ujung jemari kedua tangannya mencengkeram punggungku sehingga dapat kurasakan kuku-kuku jarinya yang tajam seakan menembus kulit punggungku. Tetapi aku tak peduli kesemua itu, karena saat itu aku sendiri pun terhenyak kaget merasakan surga kenikmatan yang menerjang diriku secara tiba-tiba." Nyi ....aaahh ....aaaahh .... uuuuhh .... aaahh ...aaahhh .....".Aku merasa seperti tergencet dan diremas-remas oleh daging hangat yang menjepit kuat. Sontak air maniku terpompa naik dan mendesak di ujung penis hendak muncrat keluar.Dan .....Crruuuutttt ......cruuuuuutt .......creeettttt ......creeetttt ......cruuuueeeetttt ......Ooohhh ... aku tak menyangka air maniku secepat ini tumpah keluar. Seakan tanggul bobol dimusim penghujan karena terlalu lama menampung muatan air yang terlalu berlebihan. Tubuhku mengejan keras dan mulai memompa air maniku keluar. Aku benar-benar tak sanggup menahan jepitan liang vagina Nyi Rara yang terlalu rapat. Terlalu nikmat untuk dirasakan dan aku tak sanggup lagi menahan desakan air mani yang mengalir semakin deras muncrat keluar." Oohh ....huuuuhuuuuh....... uuuuhhhhh ......uuuuhhhhh ... Raaraa ... aku keluuuarrr ...aaaahhh ...", erangku menahan rasa nikmat jepitan liang surgawinya." Oohh ... A...Andy ....". Nyi Rara merintih pelan merasakan air maniku mulai memenuhi liang vaginanya yang hangat.Kukecup dan kukulum bibir Nyi Rara yang sedikit bengkak karena gigitannya sendiri. Sementara pinggulku mulai bergerak perlahan turun naik mengeluar masukkan batang penisku ke dalam liang vagina Nyi Rara yang mulai kebanjiran air maniku yang masih terus menyembur keluar." Nyi ...ooohh .... isteriku sayang ...", bisikku gemetar di alam sorga dunianya yang penuh kenikmatan." Uuuuhh ...uuhhh ....uuuhhhh .....". Nyi Rara hanya bisa merintih kesakitan dan menatapku tak berdaya. Sementara tubuhku masih memompa air maniku keluar memenuhi liang vaginanya sampai akhirnya aku terhunjam lemas diatas tubuh bugilnya. Alat kejantananku kubenamkan seluruhnya kedalam liang vaginanya yang terasa panas penuh dengan cairan spermaku sendiri." Oooohh .... luar biasa sekali tadi isteriku .... benar-benar nikmat sekali sayang ...", bisikku lemas ditelinganya." A...aku senang kau puas Andy ... oohh ... ta..tapi sakit sekali Andy ....", rintihnya masih kesakitan. Aku tersenyum senang mendengar ucapannya. Kupandangi wajah cantiknya yang seperti bidadari kahyangan. Ada setetes air mata diantara kedua pelupuk matanya yang indah." Kau menangis Rara .... ada apa sayang ?.. kau menyesalinya ?"Sambil tersenyum manis Nyi Rara mengelus lembut kedua belah pipiku." Karena ini adalah yang pertama kalinya Andy .."" Pertama kali apa Nyi ?", tanyaku heran." Andy .... engkau adalah laki-laki pertama yang melakukan ini ... engkau telah merenggut kesucianku A ..Andy ...", ujarnya sedikit tergetar." Be ..benarkah Rara ....?", tanyaku seakan tak percaya mendengar ucapannya." Selama ini aku tak pernah berbohong kepada siapapun Andy .... haruskah kau ragu Andy ?", bisiknya hampir tak terdengar.Aku sungguh tak mengira dan sangat bahagia sekali mendengar pengakuannya." Kau kecewa Nyi ?"" Tentu saja tidak Andy ... karena kita memang sudah berjodoh .." " Ooh Nyi Rara ...bagaimanapun besok pagi kita harus cepat menikah ...kita telah berbuat dosa saat ini ... bersediakah Nyi Rara jadi isteriku untuk selamanya ?", tanyaku dengan perasaan bahagia.Nyi Rara sama sekali tak menjawab pertanyaanku. Ia hanya memeluk tubuhku erat-erat seolah tak ingin terpisahkan. Aku merasa itu adalah jawabannya sebagai ganti untuk mengatakan 'Ya' kepadaku.Saking bahagianya. Tak terasa kedua mataku sampai sembab merasa terharu. Aku tak menyangka akan menemukan jodohku disini. Di kampung terpencil dikaki pegunungan yang selama ini tak pernah aku bayangkan sama sekali.Malam itu menjelang subuh, berulang kali aku berhasil memberikan puncak kenikmatan sexual kepada Nyi Rara. Pada mulanya ia seolah tak percaya saat pertama kali merasakan puncak kenikmatan orgasme. Nikmatnya kesenangan puncak surga dunia. Aku sendiripun takjub melihat Nyi Rara ternyata juga mampu menyemburkan cairan kenikmatan sampai menyemprot keluar dari sela-sela celah liang vaginanya yang mungil. Aku seperti kembali bertemu dengan mantan kekasihku Dewi yang tercinta. Hanya saja sosok yang satu ini jauh lebih istimewa dan sempurna. Jauh lebih menggairahkan dan cantik meski agak misterius.Malam itu berulang-ulang kali aku menyetubuhi Nyi Rara dan berulang kali pula Nyi Rara memekik dan mengerang-erang merasakan puncak orgasmenya yang luar biasa. Sprei tempat tidurnya sampai basah semua dibanjiri cairan orgasmenya yang menyembur keluar. Kadang ada perasaan risih melihat banyak sekali leleran air maniku yang ikut tumpah keluar ketika Nyi Rara orgasme. Tetapi bila melihat bercak noda darah yang mulai mengering di sekitar selangkangannya, aku jadi sangat terangsang sekali sehingga selama itu pula alat kejantananku tetap tegang ereksi dan siap untuk kembali menyetubuhinya setiap kali Nyi Rara selesai memuntahkan cairannya." Ooowww .....oowww ....oowww ...A...Andy ..su...sudah ...cukup .. cukup sayang ....", rintih Nyi Rara semakin lemas ketika untuk keenam kalinya cairan orgasmenya kembali menyemprot keluar dari dalam liang vaginanya. " Wow ... kau luar biasa sekali Rara ... kau benar-benar membuatku terangsang ... ", ujarku kagum melihatnya kembali orgasme.Aku kembali mengatur posisi dan berusaha membenamkan alat kejantananku lagi kedalam liang vaginanya yang semakin basah dan tampak semakin merah." A...Andy .... su...sudah ...... ja...jangan lagi .... aaauuwww ...", pekiknya sedikit kesakitan ketika kepala penisku dengan tanduk hitamnya kembali melesak masuk menembus liang vaginanya yang sempit." Rara ... aku belum puas melihatmu orgasme ... aku ingin engkau benar-benar puas menikmatinya Rara ..".Dengan gemas pinggulku kembali bergerak turun naik memberikan Nyi Rara kenikmatan. Dinding vaginanya yang rapat mulai meremat-remat nikmat seluruh batang kejantananku. Milikku seakan dipilin-pilin hebat didalam situ." Ayo sayang .... aku ingin melihatmu menyembur lagi ...mmm ..kau benar-benar membuatku terangsang Rara ..", bisikku gemas sambil terus bergerak turun naik menyetubuhinya dengan gerakan cepat." Oooowww ...owwww.... oooowww...A...Andy ... oooww ....uuuuhh....", rintihnya semakin tak karuan. Pinggulnya mulai bergetar makin cepat dan kuat membuat batang kejantananku yang sedang berada dalam liang vaginanya ikutan bergetar dan serasa diremat-remat kuat.Nyi Rara memejamkan kedua matanya menikmati persenggamaan yang sedang kulakukan terhadapnya. Kedua jemari tangannya berusaha memegangi pinggangku." Yaaaahh ...Rara ...tunggu apalagi sayang ...", bisikku gemas." Ooowww....ooowww ..ooowwww .....An... Andy ... sekarang ...se ..sekarang ...", pekiknya tak karuan merasakan kenikmatan yang mulai memuncak.Kurasakan kedua belah pahanya yang menjepit pinggangku mulai mengejan dan otot liang vaginanya semakin kuat meremat batang penisku yang terus bergerak melungsur keluar masuk. Aku menunggu saat yang tepat untuk melepaskan diri agar Nyi Rara bisa menikmati orgasmenya secara sempurna." Oohh ... Andy ..Andy ....Andy ..... eeeeennnnggggghhhhhh ......".Otot dinding liang vaginanya mulai mengerut mengecil menjepit semakin hebat. Kuhunjamkan sekali lagi seluruh batang penisku yang kasar kedalam liang kemaluannya sampai menyentuh dinding peranakannya lalu ...Pleps .....Secepat kilat kutarik dan kucabut keluar seluruh batang penisku dari dalam liang vagina rapatnya dan ..Pyuurrr ....Untuk ketujuh kalinya Nyi Rara kembali mengerang nikmat di puncak orgasmenya. Mulutnya setengah menjerit saking hebatnya kenikmatan yang ia rasakan. Kedua belah paha mulusnya yang setengah mengangkang mengejan kebawah dan pinggulnya setengah diangkat keatas.Sementara dari sela-sela celah liang vagina merahnya yang sedikit terbuka sehabis kusetubuhi mengalir deras cairan bening orgasmenya. Menyembur keluar seperti curahan air hujan.Pruuutt ....pyuuuurrrr .... Begitu deras dan kuat semprotan air kenikmatannya sampai untuk kesekian kali kembali membasahi alat kejantanan dan kedua belah pahaku." Ooohhh Rara .... kau menikmatinya sayang ... mmm ...cupp ...cuppp ...", bisikku gemas sambil memeluk tubuh bugilnya lagi dengan penuh gairah. Kukecup dan kucumbu mulutnya yang masih merintihkan sejuta rasa sisa kenikmatan orgasmenya. " Nnnngghhh .... A...Andy ... a...aku lemas sekali .....oohh .....", rintihnya kelelahan." Kau ingin merasakannya sekali lagi Rara ?", tanyaku penuh gairah." Aahh .... su...sudah Andy ..... sudah cukup .... a..aku lemas sekali ..."" Mmm ...bagaimana kalau sekali lagi Rara ?", ujarku semakin terangsang melihatnya tak berdaya." Aaahh ...ja...jangan Andy ... a...aku bisa pingsan Andy .... ja..jangan sekarang ..", bisiknya seolah memohon. " Oohh ... Rara aku sungguh jatuh cinta kepadamu ... kau menggairahkan sekali sayang ... aku ingin memberimu kenikmatan sekali lagi ...hhggk ...".Dengan penuh gairah kuarahkan kembali alat kejantananku yang masih tetap tegak perkasa menjalankan tugasnya sebagai 'fucking machine'.Nyi Rara hanya setengah menangis ketika alat kejantananku kembali menelusup masuk kedalam liang vagina rapatnya yang semakin becek." Ooohh...nikmatnya Nyi .... nnghh kali ini kita lakukan bersama-sama sayang ...", ujarku setengah menghiburnya." A...Andy ... a...aku tak kuat lagi .... aku lemas sekali Andy ....", rintihnya lemas seolah memohon." Nnngghhh ...ayolah Nyi ... kau pasti sangat menikmatinya lagi ..", ujarku setengah tak tega juga melihatnya.Sambil kucumbu kedua belah bibirnya yang sensual, pinggulku secara perlahan-lahan kembali bergerak turun naik menyenggamainya. Dinding vaginanya mulai menjepit hebat dan meremat seluruh batang kejantananku ketika ujung penisku menyentuh dinding peranakannya." Ooww ... pe..pelan-pelan Andy ...", rintihnya mulai merasakan kenikmatan.Uuhhh .... Aku pun merasakan kenikmatan tersendiri ketika tanduk penisku yang keras menggelitik dinding vaginanya yang lunak dan lembut. Dengan sedikit gemas kufokuskan gerakan dan sodokan tanduk penisku ke daerah G-Spot kewanitaannya. Ini adalah salah satu pelajaran yang aku terima dari mantan kekasihku Dewi dulu." Oohh ... owww....oww...owwww... Andy ....Andyyy ..... ja....jangan sekarang .... jangaaann.... owww....owww....", pekik Nyi Rara tiba-tiba.Aku tersenyum senang melihatnya kembali mendekati puncak orgasmenya." Kau menikmatinya Rara ... nnnghh .....kau ingin merasakannya lagi sayang ..", ujarku semakin bersemangat memompa turun naik menyetubuhi wanita cantik ini." Ooooww ...ooww ...aaahh ...aku mo...mohon Andy ... ja...jangan lakukan sekarang ... ooww ...oww ...a..aaku tak tahan Andy .... a..aku le..lemas Andy ....oooww....oooww..ooww ....", rintihnya semakin keras.Tubuhku menghunjam semakin cepat. Kenikmatan yang kurasakan pun mulai memuncak. Inilah saatnya menikmati puncak kebahagiaan bersamanya.Sambil memeluk erat tubuhku, Nyi Rara mulai menggigit pundakku gemas. Mulutnya semakin keras pula merintihkan nada-nada kenikmatannya yang mulai memuncak. Kuremas lembut pangkal kedua belah payudara kenyalnya yang menempel ketat didadaku yang bidang. Semakin memberinya kenikmatan." Oooooowwww ..... uuuuuuuuhhhhuhuhhh ......"Nyi Rara memekik keras ......Tubuhnya mulai mengejan kembali. Kedua belah paha mulusnya menjepit pinggangku kuat-kuat. Aku merasa Nyi Rara tak ingin melepaskanku lagi kali ini. Tampaknya ia ingin merasakan nikmat puncak orgasmenya secara sempurna. Aku pun berharap demikian karena inilah saatnya bagiku untuk memberinya benih-benih kelelakianku yang sudah semenjak tadi kutahan-tahan. Kuhentakkan sekali lagi batang penisku menembus sampai kandas kedalam liang vaginanya dan menyentuh dinding peranakannya kembali. Uuuhhh .... Jepitan dinding vaginanya terasa begitu ketatnya meremat-remat seakan hendak melumat habis seluruh batang kejantananku. Mungkin ini sudah saatnya bagi Nyi Rara ....Dan benar ....Tubuh Nyi Rara mulai mengejan kaku dan menggeliat hebat. Mulutnya mengerang keras ..." Aaaaaaahhhh ...."Pyuuuuk ..... seeerrrr .....Uuhh ... aku merasa seperti diterjang banjir. Alat kejantananku seperti digelontor cairan panas yang encer. Mengguyur mulai dari ujung kepala lalu terasa naik hingga ke pangkal batang penisku. Aku berusaha menahan desakan semburan orgasme Nyi Rara yang mengalir deras dan mengisi penuh liang vaginanya dengan seluruh batang kejantananku. Membuatnya jadi buntu.Kedua bola mata Nyi Rara kulihat berputar-putar menikmati ledakan puncak orgasmenya yang luar biasa." Oooooooowwwwww .....ooooooowwwwww ....... ooohh ...Andyy ...", rintihnya penuh rasa nikmat." Haaahhh ... yaaaaaahhh .... yaaahh ... kau menikmatinya Rara ....yaaaahh ......ooohh..... semburanmu panas sekali Rara ......mmmmmm ..", erangku gemas sambil berusaha menahan desakan cairan kewanitaannya yang seolah hendak mendorong penisku keluar..Selama beberapa detik Nyi Rara menggeliat dan merintih menahan rasa nikmat sebelum akhirnya terhempas letih di dalam pelukanku.Aku puas sekali melihatnya lemas lunglai dirajam kenikmatan. Sekarang inilah saatnya menyemaikan benih-benih kejantananku kedalam tubuhnya.Kukonsentrasikan segenap perasaan dan pikiranku pada jepitan hangat liang vaginanya yang rapat. Kugoyang-goyang pinggulku turun naik dan memutar kiri kanan menggesek keluar masuk tubuh montok Nyi Rara." A....Andy ....su...su...sudah .... cu...cukup An...Andy ....aku bisa pingsan Andy .... su...sudah ...ooohhh ...", rintihnya makin lemas." Sebentar Nyi .... a...aku juga ingin merasakan kenikmatan itu sekali lagi ... aaahh...ahhh .....", erangku nikmat mulai mendekati enjakulasi.Crrkkk ...crrkkk ....crkkk ......crrrrkk ....Uuuuhh .....liang vagina Nyi Rara terlalu penuh dengan cairan orgasmenya. Namun aku justru jadi makin terangsang merasakan kesemua itu.Air maniku mulai mengalir deras dan mendesak di leher penisku hendak tumpah keluar....." Oohh ....Rara sayang .... terimalah benihku ini sayang ....aaaaaahhhhhhh ......". Aku terpekik nikmat dan untuk kedua kalinya air maniku menyembur keluar memenuhi liang vagina Nyi Rara. Ooohhh...rasanya begitu indah dan nikmat merasakan puncak kebahagiaan bersamanya." Aaaaaahhh ...Nyi ...aaaahh ..nikmat sekali ...."Cruuuuuuttttt........ crreeetttt....creeeeeetttt ........creeet.......... crruuuuuuuuuuuutttt ...Tubuhku mengejan nikmat beberapa saat sambil terus memuntahkan air mani kedalam liang kemaluan Nyi Rara." Ooohhh ...Andy ...banyak sekali Andy ....", rintih Nyi Rara lembut merasakan beberapa kali semburan kuat air maniku terus mengalir memenuhi liang senggamanya.Mmm .... Terasa begitu singkat semua puncak kebahagiaan itu berlalu. Terasa begitu indah ... begitu damai dan manis.Kami berdua saling berpelukan penuh kemesraan. Kedua belah paha Nyi Rara masih mengapit ketat pinggangku seolah tak ingin melepaskanku. Otot dinding vaginanya terasa sedikit mengendor dan memijit-mijit lembut.Akhirnya kami berdua tidur kelelahan dalam keadaan masih saling berpelukan sampai pagi .....

goyangan pinggul Tika abg bandung bisa pakai..ahh

Saya akan memperkenalkan diri. Nama saya AGEUNG (Nama Samaran. Ageung = Besar, bhs. Sunda!). Saya sudah bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang penanganan proyek pembangunan berlokasi di kota ------- (mohon disamarkan!). Hobby saya adalah fitness/body building, hampir tiap sore sepulang dari kantor pergi ke tempat fitness.Tempat fitness saya cowok dan cewek dicampur, biasanya sih para cewek hanya ikut aerobik-nya saja. Jarang ada yang ikut angkat-angkat beban. Takut gede kali, ya! Padahal terus terang saya suka sama cewek yang berbody seperti XENA The Prince of Warrior (tau, khan ?). Nnaahh…kejadian ini berlangsung pada pertengahan 1998. Saat itu hari Selasa, seperti biasa sepulang dari kantor, saya pergi ke tempat fitness. Hari itu ada dua orang cewek baru (maklum…karena hampir setiap hari ke tempat fitness, jadi hafal mana member lama dan mana member baru), satu orang berbody agak gemuk, manis dan yang satunya lagi berbodi kecil dengan buah dada yang kecil, yah berukuran 32-an dan berwajah imut dengan rambut lurus sebahu.Singkat cerita, saya berkenalan dengan keduanya. Si cewek yang berbody agak gemuk, bernama Dhea (nama sudah disamarkan!) menanyakan bagaimana mengecilkan dan mengencangkan badan, sedangkan cewek yang berbody kecil bernama Tika (nama sudah disamarkan!) ingin agar buah dadanya bisa besar dan kencang juga pantatnya agar naik dan padat. Yah…saya ajarin saja. Selesai fitness kami ngobrol ngalor ngidul. Mereka bekerja di suatu hotel, Dhea di bagian keuangan sedangkan Tika di bagian marketing. Ternyata Tika kost yang lokasinya berdekatan tempat kost saya.Seminggu kemudian, selesai fitness Tika mengajak main ke tempat kost-nya. Suasana kamarnya kost-nya cukup apik, tempat tidur busa-nya hanya digelar di atas lantai yang dihampari permadani berwarna biru muda ditutupi dengan bed cover berwarna pink lembut. Di pojok ada lemari es kecil, terus ada televisi 17 inch dan VCD Player. Pokoknya apik penataannya, sehingga membuat betah. Tempat kost-nya campur cewek ama cowok. Dia bercerita kalo Dhea itu suka sama saya dan nitip salam buat saya. Saya hanya tersenyum kecil, lalu saya bilang "Tolong sampaikan salam kembali sama Dhea, terima kasih telah menyukai saya. Tapi mohon ma'af, kalo Dhea bukan cewek tipe saya". Terus si Tika nanya "Emangnya tipe cewek Mas, yang seperti apa sih?". Saya jawab, "Saya suka cewek yang bertipe seperti si Xena". Dia hanya menjawab, "Ooohhh…!!". Saat itu setelah ngobrol ngalor ngidul, saya pamit untuk pulang. Tidak terjadi "hal-hal yang diharapkan". Pokoknya hampir setiap ketemu dengan Tika selalu menyampaikan salam dari Dhea.Sebulan kemudian, saat setelah selesai fitness hujan turun dengan deras. Sambil menunggu hujan agak reda saya dengan Tika ngobrol ngalor ngidul. Hari itu Dhea tidak fitness karena ada kerja lembur, maklum akhir bulan. Saat itu jam menunjukkan pukul 21:15 dan hujan mulai agak reda."Mas, pulang yok !", sela Tika."Ayo!", sahutku. "Tapi anterin Tika, yah!", rengek Tika. Saya cuma memberikan anggukan.Sesampainya di tempat kost Tika. Sebelum masuk kamarnya, Tika menawarkan minuman, "Mau minum apa Mas, yang dingin atau yang hangat?". Saya jawab, "Kalo ada kopi, boleh juga tuh !". Lalu setelah menyajikan Kopi, Tika bilang, "Saya mau mandi dulu ya, Mas?". "Silahkan!", sahut saya.Sambil menunggu Tika mandi saya keluarkan rokok, terus saya nyalakan. Nikmat sekali, apalagi ditemani dengan secangkir kopi panas.Tika masuk kembali dengan rambut yang masih basah dengan memakai celana pendek yang agak longgar dan t-shirt ngatung warna putih. Kelihatan sekali paha putihnya dan juga buah dada yang walaupun kecil tapi kelihatan menantang, karena ternyata si Tika tidak memakai BH."Wah…enak lho, Mas! Abis mandi segerr…", kata Tika. Terus Tika menawarkan, "Mas mau mandi, nggak?".Karena memang penat setelah berbody building, aku jawab "Mau…dong…!".Selesai mandi, saya hanya mengenakan celana pendek dengan handuk dikalungkan di leher. Pas saya masuk ke kamar, Tika agak gugup. "Kenapa sih?", kataku. "Ah…enggak…", sahut Tika. Dan saya lihat ternyata Tika sedang menonton VCD, entah film apa yang ditonton. Terus saya tanyakan, "Film apaan sih?". Setelah saya lihat ternyata film Kamasutra. Terus saya bilang,"Kenapa dimatikan?". Sambil tersipu (menjadikan tambah imut) Tika mengguman,"Abiss…malu sih?".Akhirnya, saya nyalakan kembali VCD tersebut. "Kamu suka juga yah nonton VCD BF?", kataku."Emmhh…baru pertama, koq!", guman Tika.Selanjutnya kami asyik menyimak film tersebut, kami duduk agak berjauhan. Tika menyender di tembok, sedangkan saya ber-sila.Saya lihat Tika tidak enak duduk, sebentar-sebentar dia ganti posi duduk, asalnya selonjoran, terus sila, terus kedua kakinya diangkat dengan dagu ditempelkan.Tiba-tiba Tika mengguman lirih,"Masss…sini dong? Tika kedinginan, nih!". Saya tidak menyangka akan hal ini, walaupun memang ini yang diharapkan. He…he…he… Saya terus mendekat kepadanya, sehingga kami bersandar di tembok. Tika langsung merebahkan kepalanya ke dada saya. Saya jadi kaget untuk yang kedua kalinya. Untung tidak jantungan.Untuk yang ketiga kalinya saya dibikin kaget oleh Tika,"Mas…ganti dong Film-nya, terlalu banyak ngobrolnya. Tolong ambilin di lemari kecil itu", sambil menunjuk ke arah lemari yang dimaksud. Terus saya beranjak ke arah lemari tersebut, dan saya jadi kaget lagi untuk yang kesekian kalinya. Ternyata dalam lemari tersebut ada sekitar 10 buah VCD BF. Saya ambil semua, saya serahkan sama Tika. Terus Tika mengambil satu yang berjudul The Phoneix. Saat itu jam 23:15.Setengah jam setelah nonton, saya lihat Tika makin gelisah. Sambil tetap saya peluk, saya lihat tangannya mengusap-ngusap pahanya, naik sampe ke arah memeknya. Demikian terus menerus. Melihat kegiatan yang Tika lakukan, maka saya pun jadi konak. Tangan saya yang sedang meluk Tika, bergeser turun ke arah buah dadanya, agak ragu juga sih. Tapi begitu tangan saya sampe di buah dadanya, si Tika malah makin membusungkan dadanya. Tangan saya masuk dari bawah kaosnya merayap ke arah buah dada sebelah kiri. Saya remas pelan, terus saya raba putingnya yang sudah mengeras, saya pelintir-pelintir pelan. Tika menaikkan pinggulnya, sambil mendesah,"Ooohhh …. Mmhhaasss ….". Saya yang mendengar desahan tersebut makin konak saja. Posisi saya dengan kaki berselonjor dan Tika duduk di depan saya diantara ke dua paha saya. Menjadikan saya lebih leluasa untuk meremas buah dadanya. Tangan kiri saya masih terus meremas buah dada yang kiri, sedangkan tangan kanan saya mencoba membuka t-shirtnya. Ternyata Tika mengerti apa yang saya kehendaki. Sekarang bagian atas Tika sudah toples, saya lihat buah dadanya yang kecil tapi indah dengan puting berwarna agak kecoklatan dan sudah mengeras, ditambah dengan kulitnya yang kuning langsat. Melihat pemandangan seperti itu dari arah belakang atas punggungya menjadikan saya makin bertambah nafsu untuk menjadikan Tika lenih terangsang. Cerita film sudah tidak disimak lagi, malahan kami yang sekarang sedang beradegan. He…he…he… Setelah yang kiri, tangan saya beralih ke arah buah dada yang kanan. Tangan kanan saya merayap mengusap pahanya, terus beralih ke arah memeknya yang masih ditutupi celana pendeknya. Saat tangan kanan saya meraba memeknya, sambil bersandar ke dada saya, pinggul Tika dinaikkan, sambil mendesah, "Ahhh … ahhhhh ……. Oohhh …". Terus tangan kanan saya naik ke arah perutnya, pas di pusarnya saya elus-elus, terus menyelinap ke dalam celana pendeknya, saya raba lagi memeknya yang masih dibungkus dengan CD satinnya. Tangan saya gosokan naik turun di antara celah memeknya. Tika makin melentingkan pinggulnya. Karena ditempat kost, Tika hanya mendesah "Ahhhh … ooohhhh …. aaahhhh …". Tangan kanan saya lalu menyusup ke arah memeknya melalui celah-celah CD-nya dekat pangkal paha, dan memang sudah basah. Terus saya cari Clit-nya, yang sudah menonjol keluar, sehingga memudahkan untuk menggosoknya. Saya usap pelan-pelan, makin lama saya gosok makin cepat. Pinggul Tika makin melengking dengan raut wajah yang sudah sangat terangsang. Tika hanya bisa mengeluarkan desah, "Aaauuuhhhh ….. ooohhhhh …..". Makin lama jari tangan kanan saya pasif, yang aktif makin keras adalah goyangan pinggul Tika, naik turun makin cepat.Dan akhirnya Tika sampai pada klimaksnya kedua tangannya memeluk bahkan hampir mencekik leher saya, sambil berteriak lirih, "AAAAUUUHHHHH ….. MMMHHHAAASSSSS ……OOOOOHHHH…". Tubuhnya lemas bersandar di dada saya. Sambil kepalanya tengadah, saya kecup bibirnya. "Terima kasih, Mas…", ujarnya lirih. Saat itu sudah jam 24:30. Saya pamit untuk pulang. Sejak saat itu kami selalu melakukan hal yang sama, tetapi tidak sampai Coitus. Karena saya pernah mencoba melakukan Coitus, tetapi Tika tidak mau. Dan kebetulan Tika suka mengulum batang kemaluan saya. Maka dalam melakukan percumbuan, timbal baliknya adalah setelah Tika orgasme, gantian Tika yang mengulum batang kemaluan saya.